Terror Bom di Surabaya Ternyata Beri Dampak Buruk pada Penjualan KTM

Naufal Shafly - Kamis, 24 Mei 2018 | 17:00 WIB

Ilustrasi, 5 insiden bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya secara beruntun. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Beberapa hari yang lalu, terror bom terjadi di Surabaya, Jawa Timur.

Aksi terror tersebut ternyata berdampak pada turunnya penjualan KTM di kota pahlawan tersebut, hal itu disampaikan langsung oleh Kristianto Goenadi, Presiden Direktur PT Penta Jaya Laju Motor, APM KTM di Indonesia.

"Efek bom cukup signifikan ya, ga hanya di Surabaya, tapi juga di Jakarta," kata Kristianto di Kemayoran, pada Rabu (23/5/2018).

Bukan tanpa alasan, ia menjelaskan terror bom sangat berdampak bagi penjualan KTM di Surabaya, karena di kota tersebut KTM sering melakukan promosi di pusat perbelanjaan.

(BACA JUGA: Meski Mobil Eropa, VW Scirocco Ini Enggak Haram Pakai Pelek Jepang)

"Kita ini kan sangat aktif promo di Mall di Surabaya, kita ada paling enggak dalam satu bulan itu ada tiga sampai empat mall yang delaer kita ikuti," ujar Kristianto.

Ia berharap, dengan mengikuti ajang Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2018, penjualan KTM bisa kembali membaik.

"Sekarang sih kita lihat sampai minggu ini masih sepi, tapi kita harap minggu depan sudah bisa recovery," tambahnya.

Padahal menurutnya Surabaya merupakan salah satu kota dengan kontribusi penjualan terbesar bagi KTM.

(BACA JUGA: Mantaap, Great Corolla Club Tangerang Raya Rayakan Ulang Tahun Ke-3)

"Kontribusi terbesar tetap Jabodetabek, kemudian Jawa Barat, kemudian Surabaya," ucap Kristianto.