Wah, Ternyata Ini Penyebab Bus Pariwisata Suka Kentut dan Bunyi Cesssssstttt

Akbar - Rabu, 15 November 2017 | 12:08 WIB

Penyebab bus mengeluarkan cetusan seperti bunyi kentut (Akbar - )

GridOto.com - Saat berkendara di jalan, khususnya saat berpapasan atau berhadapan dengan kendaraan besar seperti bus, kamu pasti sering mendengar cetusan dari bus tersebut seperti suara kentut.

Lantas, tahukah kamu darimana asal atau penyebab bus tersebut mengeluarkan suara seperti kentut, "cesssssstttt", kira kira seperti itu bunyinya.

Menurut Indra Agung Jaya, Kepala Mekanik Bus Pariwisata Blue Star, bunyi cetusan seperti kentut tersebut disebabkan oleh tekanan angin yang sudah mencapai maksimal pada air tank.

Suara itu berasal dari check valve didalam tanki. Tujuanya untuk menjaga tekanan didalam tanki tidak berlebihan.

Pada bus atau kendaraan besar memang rata-rata menggunakan sistem rem angin untuk pengereman.

Rem angin sendiri adalah sebuah sistem pengereman yang memanfaatkan energi angin sebagai media penekan kampas rem.

Mengapa menggunakan angin? Hal ini dikarenakan angin memiliki kemampuan untuk dikompresi hingga ratusan Pa.

Semakin tinggi tekanan angin, maka semakin besar pula penekanan rem yang didapat.

"Rem angin berbeda dengan rem hidraulis, energi tekan pada kampas rem tidak secara langsung diperoleh dari pedal yang ditekan oleh manusia, melainkan dari udara yang memiliki tekanan tinggi," ujar Indra kepada GridOto.com.

PicsArt
Sistem kerja rem angin

Menurut Indra, penggunaan rem angin, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penggunaan rem biasa.

Anda hanya perlu menekan pedal rem seperti biasa. Untuk pengaturan kekuatan pengereman, bisa diatur dari ketinggian.

Jika ingin melakukan pengereman lebih besar, maka Anda hanya perlu menekan pedal rem lebih dalam.

Sebaliknya, untuk melakukan pengereman ringan kita hanya perlu menekan pedal rem sedikit demi sedikit.

Nah menurut Indra, di dalam pedal sistem rem angin, terdapat sebuah katup yang akan mengatur volume serta tekanan udara yang mengalir ke rem.

Semakin banyak volume udara yang dialirkan, semakin besar pula energi pengereman yang didapat.

Namun semua itu akan sia-sia jika kondisi tekanan udara di dalam air tank kecil atau kosong.

Hal ini bukan hanya sia-sia tapi juga berbahaya.

"Udara bertekanan didalam air tank, akan disuplai sebagai tenaga pengereman. Jika tekanan udara ini kosong, otomatis tenaga pengereman juga kecil dan akibatnya fatal," tegas Indra.

Oleh karena itu, menurut Indra sebelum melakukan perjalanan pastikan kondisi air tank dan kompressor angin bekerja normal.

Pada dasboard biasanya terdapat air pressure gauge atau meter pengukur tekanan angin yang akan menunjukan berapa tekanan angin di dalam air tank.

Akbar Kemas
air press gauge

Saat mesin menyala, jarum pada alat ini bergerak hingga tekanan maksimal.

Saat tekanan mencapai maksimal, akan terdengar bunyi cetusan.

Suara itu berasal dari check valve didalam tanki, tujuanya untuk menjaga tekanan didalam tanki tidak berlebihan.

Namun saat tekanan dibawah normal biasanya ada indikator khusus pada dasboard.

Ketika bunyi tersebut timbul, maka jarum pada alat akan berhenti bergerak meski mesin masih menyala.

Saat pedal rem diangkat, maka akan terdengar juga suara khas rem angin.

Bunyi itu menandakan udara yang dipakai untuk pengereman tidak dimasukan kembali kedalam tangki udara, melainkan dibuang ke udara bebas, sehingga keberlangsungan kinerja kompresor dan check valve pada tanki harus terjaga.

Namun, yang sering dijumpai adalah ketika check valve tersumbat, hal ini bukan hanya menyebabkan tekanan berlebih pada tanki, tapi juga ada embunan air yang terjebak di dalam tanki.

Karena selain menjaga tekanan udara, check valve juga berfungsi untuk membuang kandungan air.

Indra menyarankan, bagi Anda yang mempunyai bisnis transportasi atau bergelut di hal sebidang perlu menjaga dan membersihkan sumbatan pada check valve menggunakan jarum.

Cukup bersihkan lubang check valve menggunakan jarum hingga kotoran keluar dan bersih.

Setelah itu, pada check valve terdapat kontrol manual untuk membuang udara di dalam tanki.

Jika ditarik, maka udara serta air akan keluar dari tanki.

Rem angin sendiri terdiri dari dua macam;

1. Combi air brake
Tipe Combi air brake, masih memanfaatkan cairan hidraulik untuk sebagai media. Tapi energi utama pengereman diperoleh dari tekanan udara pada air tank. Sehingga tipe ini disebut Combi Air Brake.

2. Full Air Brake
Tipe kedua, tidak lagi menggunakan cairan hidrolik. Tekanan udara langsung berhubungan dengan rem, sehingga menimbulkan daya yang efisien. Saat ini rem angin tipe FAB lebih banyak digunakan pada truk dan bus.

Baik tipe Combi Air brake maupun Full Air brake, keduanya memiliki pengendalian yang sama.