Diberikan langsung ke rekening para sopir angkot penerimanya.
"Ditransfer langsung masuk ke rekening, ke rekening pribadi, ada yang ngedata yang ngurusin," katanya.
Sebelumnya, kata dia, memang ada pengurus yang mendata sopir-sopir angkot di Puncak Bogor sebelum diliburkan.
Mereka diminta mengumpulkan data KTP, rekening, hingga foto mobil angkot mereka.
Dia mengatakan bahwa jika mengaspal angkut penumpang di libur Nataru, dia bisa mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi dari konpensasi yang diberikan itu.
Namun Rafi dan teman-teman sesama profesinya di Puncak Bogor memilih menuruti arahan dari pemerintah tersebut.
"Kalau perkiraan, kan kalau tahun baru mah rame, lebih banyak pendapatan dari narik, cuman minusnya macetnya itu," kata Rafi.
Baca Juga: Nurut Sama Petugas, Piknik Nataru ke Puncak Bogor Naik Motor Bakal Dialihkan Lewat Jalur Ini
"Kalau saya mah setuju-setuju aja, mau gimana lagi, namanya juga ini dari pemerintah," sambung dia.
Selain itu, kata dia, dia juga mendengar bahwa ada sanksi jika ada angkot yang tetap mengaspal mengangkut penumpang di tanggal yang diliburkan itu.
"Percuma juga kalau gak nurutin, tetep ditangkep. Kalau dengar dari yang lain mah (sanksi) dicopot trayek, dengar dari yang lain, tapi simpang siur infonya, belum jelas gimana," ungkapnya.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR