Ia tidak menutup pintu bagi pabrikan mana pun, namun ia memiliki prinsip kuat terkait kenyamanannya dalam membalap.
"Aku selalu mencoba untuk tidak pindah kalau aku bisa kencang, aku senang, dan aku bisa menang," buka Marc seperti dikutip dari Motorsport.com.
"Prioritas pertamaku adalah bisa tampil kencang, dan menurutku di Ducati aku bisa. Tapi tetap saja aku harus memikirkan banyak faktor dan memutuskan apa yang terbaik," tambahnya.
Marquez menambahkan bahwa meski tahun depan ia yakin memiliki motor paling kencang, situasi untuk tahun 2027-2028 masih tidak bisa diprediksi.
Perubahan regulasi ke mesin 850 cc dan pergantian pemasok ban menjadi faktor yang membuatnya ingin memantau situasi dulu sebelum mengambil keputusan final.
Keputusan Marquez nantinya tentu akan sangat bergantung pada peta kekuatan mesin baru di musim 2027.
Jika Ducati mampu mempertahankan hegemoninya, kemungkinan besar Marquez akan tetap bertahan.
Namun, jika Honda berhasil menciptakan motor yang mampu kembali ke jalur juara, bukan tidak mungkin kita akan melihat kembalinya duet maut Marquez-Honda yang legendaris itu.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR