Sumber tenaganya adalah mesin 125 cc, 4-tak, SOHC, 2-katup, pendingin udara, dengan klaim tenaga 13,3 dk pada 8.000 rpm, serta sudah memenuhi standar Euro5+.
Angka ini mungkin terdengar biasa saja, tetapi mengingat bobot motor sekitar 115 kg, sudah cukup untuk kebutuhan komuter perkotaan, touring santai, maupun menjelajah jalan-jalan kecil.
Imber menggunakan transmisi 4-percepatan semi-otomatis dengan kopling sentrifugal, tanpa tuas kopling di setang kiri, seperti motor bebek konvensional.
Motor ini juga dilengkapi starter elektrik dan kick starter, serta standar tengah—detail kecil namun sangat berguna untuk perawatan atau saat harus menyalakan mesin dengan engkol.
Dari sisi kepraktisan, AJS Imber dibekali rak barang logam besar di depan jok, rak belakang besar bawaan pabrik, serta dudukan kecil di atas lampu depan untuk mengikat barang.
Dengan banyaknya titik pengangkut barang, Imber tak hanya cocok untuk trail ringan di akhir pekan, tetapi juga mampu menjadi motor touring jarak jauh berkecepatan rendah.
Tinggi jok AJS Imber juga cukup fleksibel, yakni 810 mm dengan jok standar, dan bisa diturunkan menjadi 760 mm menggunakan opsi jok rendah.
Hal ini membuatnya lebih ramah bagi pemula di off-road maupun pengendara bertubuh lebih pendek.
Tak kalah menarik, motor ini memiliki tangki bahan bakar 8,5 liter, kapasitas yang tergolong besar dan memadai untuk perjalanan jauh.
Kira-kira cocok enggak nih kalau AJS Imber masuk ke Indonesia buat lawan Honda CT125 di kelas bebek trail?
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
| Sumber | : | 2banh.vn |
KOMENTAR