Ia berlari meminta bantuan sambil berteriak, memanggil warga yang bermukim tidak jauh dari lokasi kejadian.
Kapolres menggambarkan kondisi mencekam tersebut melalui pernyataannya:
“Istri korban panik dan meminta bantuan.”
Seruan itu akhirnya membuat beberapa warga datang ke lokasi.
Walaupun warga bergerak cepat menuju lokasi setelah mendengar teriakan sang istri, mereka menemukan korban sudah tidak sadarkan diri.
Tak ada denyut nadi maupun respons tubuh saat warga memeriksanya.
“Warga yang datang berupaya menolong, namun korban sudah meninggal dunia.”
Proses pelepasan lilitan ular berlangsung dramatis.
Warga mencoba menarik tubuh ular namun kekuatannya terlalu besar, hingga akhirnya reptil tersebut terpaksa ditebas.
Setelah lilitan dilepaskan dan situasi memungkinkan, tubuh korban dievakuasi menuju rumah duka.
Baca Juga: Terungkap Penyebab Gary Iskak Berpulang Usai Kecelakan Motor, Polisi Tak Temukan Benda Ini
Pihak keluarga di Kabupaten Wajo langsung diberi kabar untuk persiapan pemakaman.
“Jenazah korban selanjutnya dibawa ke Kabupaten Wajo untuk dimakamkan.”
Warga sekitar mengaku jalur tersebut kerap dilaporkan sebagai daerah rawan ular, terutama karena vegetasi yang rimbun dan jarang dibersihkan.
Banyak tanaman merambat dan semak tinggi yang menjadi habitat alami reptil besar, termasuk piton.
Meski demikian, kejadian piton menyerang manusia hingga mematikan sangat jarang terjadi di daerah tersebut.
Peristiwa tragis ini menjadi peringatan keras bagi petani dan pengendara motor yang biasa melewati jalur sepi di tengah kebun.
Warga diimbau lebih waspada dan tidak melintas sendirian pada siang atau sore hari ketika suhu hangat dan ular sering keluar mencari mangsa. Kepolisian juga meminta masyarakat segera melapor jika melihat keberadaan hewan berbahaya.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR