2. Elevated (Tol Layang): 22,26 km
Tol layang dibangun melintasi topografi lembah, sungai, dan daerah padat penduduk, meminimalisasi pembebasan lahan di area sulit.
3. Tunnel (Terowongan)
Diperkirakan akan menggunakan desain terowongan kembar, serupa dengan yang digunakan di Tol Cisumdawu, untuk menembus bukit/pegunungan yang rawan pergerakan tanah.
Proporsi jalan layang dan terowongan yang signifikan ini adalah bukti bahwa proyek ini mengutamakan keamanan dan kelestarian lingkungan di atas efisiensi biaya konstruksi.
Ruas layang yang panjang juga meminimalkan dampak sosial di area padat penduduk.
Tol Getaci akan dibagi menjadi empat seksi, melintasi dua provinsi Jawa Barat 171,40 km dan Jawa Tengah 35,25 k).
Namun, untuk memastikan proyek tidak terkatung-katung, pemerintah memprioritaskan penyelesaian secara bertahap:
Tahap 1 (Prioritas): Junction Gedebage-Tasikmalaya.
Langkah ini bertujuan untuk menyesuaikan nilai investasi agar lebih menarik bagi investor, setelah sempat sepi peminat, dan mempercepat pergerakan roda ekonomi di Priangan Timur tanpa menunggu seluruh trase selesai.
Tahap 2: Tasikmalaya-Cilacap
Dengan ditargetkannya konstruksi dimulai pada 2026 dan potensi beroperasi mulai Tahun 2029, Tol Getaci tidak hanya menjadi benchmark baru untuk panjang jalan tol, tetapi juga monumen rekayasa teknik yang siap membuka Pintu Emas Konektivitas dan Investasi di wilayah selatan Pulau Jawa.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR