GridOto.com - Media sosial tengah diramaikan dengan kabar sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta, BP, yang kini sudah memiliki stok bahan bakar minyak (BBM) dengan kadar oktan atau RON 92.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan SPBU swasta lainnya, Shell, yang hingga kini masih mengalami kekosongan produk bensin mereka.
Menanggapi hal ini, Shell Indonesia memberikan penjelasan terkait kenapa produk BBM mereka belum tersedia di pasaran.
Menurut Ingrid Siburian, President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, pihaknya belum mencapai kesepakatan bisnis-to-bisnis (B2B) dengan pemerintah.
Sehingga, produk BBM Shell saat ini belum bisa tersedia di jaringan SPBU mereka.
"Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini belum mencapai kesepakatan business-to-business (B2B) terkait aspek komersial untuk pasokan base fuel dari Pertamina Patra Niaga," ucap Inggrid saat dihubungi GridOto.com, Sabtu (1/11/2025).
Buat yang belum tahu, base fuel merupakan bahan bakar dasar yang belum dicampur dengan zat aditif ataupun pewarna.
Nantinya, base fuel inilah yang akan diolah oleh Shell dengan formula aditif dan pewarna khusus, sebelum didistribusikan ke SPBU untuk menghasilkan produk BBM dengan standar kualitas mereka.
Meskipun begitu, Ingrid menegaskan bahwa pembahasan mengenai pasokan impor base fuel tersebut tidak berhenti dan terus berlanjut.
Baca Juga: Update Daftar Harga BBM Shell Per 1 November 2025, Pada Turun Nih
"Kami berkoordinasi dengan pemerintah terkait dan pemangku kepentingan lainnya agar produk BBM jenis bensin tersedia kembali di jaringan SPBU Shell sesuai dengan standar keselamatan operasional, prosedur dan pedoman pengadaan BBM, serta standar bahan bakar berkualitas tinggi Shell secara global," paparnya.
Pihaknya juga secara aktif berkoordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk mencari solusi terbaik.
Inggrid pun meminta maaf kepada para pelanggan, atas ketidak nyamanan yang masih terjadi.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," tutupnya.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR