Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, terlihat jelas momen ketika pelaku berupaya menembakkan senjata api rakitan sebelum akhirnya diserang balik oleh massa.
Kapolsek Tambora, Kompol Kukuh Islami, membenarkan adanya kejadian tersebut. Kedua pelaku kini dalam kondisi kritis dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
“Iya, informasinya seperti itu. Cuma kami belum bisa ambil keterangan karena masih kritis para pelakunya. Informasi di TKP memang begitu,” ujar Kukuh saat dikonfirmasi, Jumat (24/10/2025).
Menurut Kukuh, amukan warga itu pecah lantaran pelaku sempat melepaskan tembakan yang memantul dan mengenai salah satu warga.
“Ada korbannya. Ketika pelaku melepas tembakan ke atas, peluru pantul dari atas ada yang terkena,” jelasnya.
Korban luka tembak itu kini sudah mendapatkan perawatan medis dan dalam kondisi stabil.
Baca Juga: Begal Motor Berpistol Beraksi di Depan RS Bhayangkara, Letuskan Tembakan di Dekat Kantor Polisi
Polisi telah mengamankan barang bukti berupa satu pucuk senjata api rakitan yang digunakan kedua pelaku untuk menakuti warga saat melancarkan aksinya.
“Senpi kita amankan, senpi rakitan,” tegas Kukuh melansir TribunBekasi.
Hingga kini, penyidik masih menunggu kondisi kedua pelaku membaik untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami belum bisa ambil keterangan karena korban (pelaku) masih dirawat di rumah sakit,” tambah Kukuh.
Beberapa warga di sekitar lokasi mengaku masih trauma dengan peristiwa semalam.
Seorang pedagang nasi goreng yang biasa mangkal tak jauh dari perlintasan KA mengatakan, suara tembakan terdengar jelas seperti kembang api meledak di telinga.
“Suara tembakannya kenceng banget. Orang-orang langsung lari, takut kena peluru nyasar,” katanya sambil menata ulang gerobaknya.
Meski kedua pelaku sudah diamankan, warga berharap patroli kepolisian lebih sering dilakukan, terutama di jam-jam malam menjelang dini hari.
“Sekarang jadi takut kalau ada motor berboncengan lewat pelan-pelan,” ucap seorang ibu rumah tangga yang enggan disebut namanya.
Peristiwa di Tambora ini menjadi pengingat keras bahwa aksi kejahatan jalanan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR