Hal ini terus berlanjut seiring dengan semakin beragamnya merek berbeda di pasaran.
Sebagian besar kendaraan listrik yang rusak berusia dua hingga tiga tahun, dan terdiri dari berbagai jenis kendaraan yang rusak berat atau masih bisa diperbaiki.
Melihat potensi ini, manajer umum rumah lelang otomotif Pickles, Brendon Green mengaku telah mencatat penjualan sekitar 100 kendaraan listrik bekas setiap bulan.
Tren ini masih terbilang baru, tetapi minat pasar sudah sangat tinggi.
"Sekarang muncul startup baterai bekas, padahal 18 bulan lalu industrinya belum ada," ujar Green.
Baca Juga: Mirip Handphone, Ini Kebiasaan yang Bikin Baterai Mobil Listrik Cepat Drop
Green mengungkapkan, baterai EV bekas banyak dicari karena daya tahannya lima kali lebih kuat dibanding unit penyimpanan energi rumah biasa.
Bahkan, baterai yang dianggap tua masih punya masa pakai cukup panjang untuk kebutuhan lain.
Spesialis perbaikan baterai lithium, Andrew Chadwick menuturkan, baterai EV yang sudah tua bahkan masih memiliki banyak masa pakai untuk keperluan lain.
"Kebutuhan daya untuk baterai surya jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang dibutuhkan untuk kendaraan listrik," kata Chadwick dari Second Life Battery Sales.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR