GridOto.com - Motor-motor lawas kini enggak sekadar bernilai nostalgia, tapi juga jadi wadah ekspresi gaya hidup baru.
Salah satunya Yamaha Mio Sporty, skutik generasi awal yang kembali naik daun di kalangan pencinta roda dua.
Tren ini terlihat jelas di ajang Mio Ride The Hype Vol.2 yang digelar di Bogor, Sabtu (4/10/2025).
Jimmy Anwar, Founder Mionizer Indonesia, komunitas sekaligus bengkel khusus pengguna Yamaha Mio, menyebut geliat pengguna Mio Sporty terus meningkat.
“Kalau sekarang makin banyak ya. Makin banyak dan makin gila. Dari semua kalangan sudah mencakup semuanya. Dari yang bawah, menengah, sampai yang atas, dari influencer, artis, semuanya itu pada main Mio sekarang,” ujar Jimmy saat ditemui GridOto.com di sela acara Mio Ride The Hype Vol.2 yang digelar di Bogor, Sabtu (4/10/2025).
Mionizer sendiri berdiri sejak 2017 dan menjadi wadah sekaligus pusat kebutuhan modifikasi Mio Sporty, mulai dari suku cadang orisinal hingga komponen aftermarket.
Menurut Jimmy, tren merestorasi Mio mulai muncul sekitar 2016, saat masih sedikit peminatnya.
Kini, justru makin banyak yang tertarik membangkitkan kembali skutik legendaris ini.
“Dulu yang main Mio itu bener-bener penghobi banget. Tapi kalau sekarang sudah rata semuanya. Restorasi masih banyak juga, modif buat harian juga banyak. Mio tuh sekarang semua genre, semua style ada,” ungkapnya.
Baca Juga: Warna Langka Mio Sporty Jadi Incaran, Yamaha Tanggapi Fenomena Ini
Dari sisi gaya, tren modifikasi Mio Sporty saat ini masih mempertahankan aliran Thai Look yang ikonik, namun mulai berkembang dengan munculnya konsep baru bernama Indo Style.
“Kalau dulu Thai Look itu kuat banget, sekarang muncul juga yang kita sebut Indo Style. Bisa dibilang proper bike lah. Ciri khasnya pakai ring 14, pelek CNC, dan dibangun dengan konsep safety ride. Dari pengereman sampai kaki-kaki dan mesin semua dirapihin,” jelas Jimmy.
Menariknya, gaya Indo Style kini enggak hanya populer di Indonesia, tapi juga sudah menembus komunitas otomotif luar negeri.
“Sekarang lagi gila malah. Terutama di Filipina sama Thailand. Dua tahun terakhir ini mulai ramai banget,” ujarnya.
Fenomena ini menegaskan bahwa Mio Sporty tidak sekadar motor lawas, tapi juga simbol budaya modifikasi yang terus berevolusi.
"Dari sekadar kendaraan harian, kini Mio menjadi kanvas kreatif yang merangkul berbagai kalangan, dari penghobi klasik, modifikator muda, hingga publik figur," pungkas Jimmy.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR