GridOto.com - BMW Group Indonesia menyambut positif penandatanganan perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang dinilai bakal membuka babak baru bagi industri otomotif di Tanah Air.
Kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa ini memungkinkan kendaraan asal Eropa masuk ke Indonesia dengan tarif bea masuk 0 persen secara bertahap mulai tahun 2027.
Peter Sunny Medalla, President Director BMW Group Indonesia, mengatakan pihaknya melihat IEU-CEPA sebagai langkah transformasional yang akan membentuk ulang lanskap otomotif nasional.
"BMW menyambut IEU-CEPA sebagai langkah transformasional yang akan membentuk ulang lanskap otomotif di Indonesia," ujar Sunny kepada GridOto.com, Sabtu (4/10/2025).
"Penghapusan bea masuk secara bertahap mulai tahun 2027 tidak hanya akan membuat kendaraan Eropa lebih kompetitif, tetapi juga menjadikan BMW lebih mudah diakses oleh lebih banyak pelanggan di Indonesia,” sambungnya.
Ia menambahkan, kebijakan tersebut sejalan dengan strategi jangka panjang BMW untuk memperluas pilihan produk dan menghadirkan inovasi secara berkelanjutan di pasar otomotif nasional.
"Kami juga berkomitmen untuk menyesuaikan strategi bisnis dengan dinamika pasar dan perubahan regulasi, serta menjaga komunikasi yang erat dengan para pemangku kepentingan. Semua demi memastikan pelanggan menjadi pihak yang paling diuntungkan dari perjanjian ini,” lanjutnya.
Sebagai informasi, IEU-CEPA ditandatangani pada 23 September 2025 di Bali oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mewakili Pemerintah Indonesia dan perwakilan Uni Eropa.
Dalam perjanjian tersebut, lebih dari 98 persen tarif impor antara kedua pihak akan dihapuskan, termasuk untuk sektor otomotif.
Baca Juga: Perjanjian IEU CEPA, Apa Dampaknya ke Penjualan Mercy dan BMW?
Saat ini, kendaraan buatan Uni Eropa seperti BMW, Mercedes-Benz, dan Citroën masih dikenakan tarif bea masuk sekitar 50 persen untuk impor secara utuh (CBU).
Dengan diberlakukannya IEU-CEPA, harga kendaraan Eropa di Indonesia diperkirakan akan menjadi lebih kompetitif di masa mendatang.
Haryo Limanseto, Juru Bicara Kemenko Perekonomian, menyebut kesepakatan ini sebagai pencapaian bersejarah bagi hubungan ekonomi kedua belah pihak.
Melalui kerja sama ini, Pemerintah Indonesia menargetkan nilai perdagangan dengan Uni Eropa dapat meningkat hingga dua kali lipat dalam lima tahun ke depan.
“Pencapaian bersejarah ini bukan hanya menjadi tonggak penting dalam hubungan ekonomi kedua pihak, tetapi juga menegaskan keberhasilan upaya dalam membuka peluang besar bagi kerja sama yang lebih adil, setara, dan berkelanjutan,” papar Haryo.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR