Busi panas memilik daya hantar panas yang lebih kecil dibanding busi dingin, sehingga suhu busi sedikit panas ketika bekerja.
Busi panas punya kemampuan susah melepas panas dan mudah jadi panas dibanding busi standarnya.
"Biasanya, dari pabrikan busi motor standar menggunakan jenis busi panas," lanjut Diko.
"Hal ini karena motor standar suhu ruang bakarnya tidak terlalu tinggi maka busi tipe panas jelas lebih cocok," terangnya.
Beda dengan motor yang mesinnya sudah di upgrade dimana lebih cocok menggunakan busi dingin.
Untuk membedakannya kalian bisa melihat di kode angka yang tertera pada busi motor.
Di busi merek NGK dan Denso semakin besar angka yang ada di bodi busi berarti businya semakin dingin alias cepat melepas panas.
Sedangkan busi Brisk, semakin besar angkanya berarti businya semakin panas.
Ambil contoh busi NGK dengan kode C7HSA, nah angka 7 pada kode itu menunjukan heating range pelepasan panas pada busi.
Semakin besar angka itu berarti termasuk busi dingin, sebaliknya jika angkanya semakin rendah berarti businya tipe panas.
Baca Juga: Bukan Rusak, Ini Sebabnya Klakson di Motor Bekas Tiba-tiba Mati
| Editor | : | ARSN |
KOMENTAR