Penutupan akses jalan sejak 24 Juli 2025 telah menimbulkan berbagai dampak sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Berdasarkan hasil rapat dan evaluasi kondisi di lapangan, perbaikan jalan sudah rampung lebih cepat dari perkiraan," papar Robert.
Dengan demikian, jadwal pembukaan jalur bisa dipercepat.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri perwakilan BPJN Provinsi Jatim-Bali, Kompol Munir SH dari Ditlantas Polda Jatim, Satlantas Polresta Banyuwangi, serta Dinas Perhubungan dan Bina Marga dari Jember dan Banyuwangi.
Sementara itu, Kepala Bidang Jalan PU Bina Marga Kabupaten Jember, Ketang, menegaskan meski pengerjaan proyek berlangsung lebih cepat dari rencana, pihaknya memastikan semua pekerjaan memenuhi standar kualitas.
"Kami memastikan semua pengerjaan sudah dilakukan secara optimal. Aspal baru dan perbaikan drainase akan membuat jalur ini lebih aman dan nyaman bagi pengguna jalan," paparnya.
Baca Juga: Fakta Sejarah Jalur Legendaris Gumitir Jember, Salah Satu Tempat Buang Mayat PKI
Terdapat dua proyek perbaikan vital di jalur Gumitir yang rawan longsor, yaitu di Kilometer 233+500, yang dikenal sebagai Tikungan Mbah Singo, dan Kilometer 235+600, yang dikenal sebagai Khokap.
Pemasangan bored pile, capping beam, pengaspalan, dan drainase yang membutuhkan banyak alat berat dipastikan telah selesai.
Perbaikan aspal di titik-titik kerusakan juga telah dilakukan.
Proyek yang dikerjakan PT Rajemdra Pratama Jaya ini memiliki nilai anggaran lebih dari Rp 15,7 miliar dan akan terus berlanjut meskipun jalur telah dibuka kembali untuk kendaraan.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR