Namun, bangkitnya sektor kendaraan energi baru di China belakangan ini, ditambah dengan melemahnya permintaan mesin pembakaran internal (ICE), mengikis posisi pasarnya.
Pembentukan GAC Mitsubishi pada tahun 2012, usaha patungan 50:30:20 dengan Guangzhou Automobile Group (GAC) dan Mitsubishi Corporation, awalnya sempat menunjukkan harapan.
Berhasil mencapai puncaknya dengan mencetak penjualan 144.000 unit pada tahun 2018, didominasi penjualan SUV Outlander sebanyak 105.600 unit.
Namun, pengiriman tahunan anjlok menjadi 33.600 unit pada tahun 2022 di tengah persaingan yang semakin ketat dari merek EV domestik.
Pada 31 Maret 2023, GAC Mitsubishi melaporkan total aset sebesar 4,198 miliar Yuan atau sekitar Rp 9,6 triliun dan liabilitas 5,613 miliar Yuan atau sekitar Rp 12,8 triliun.
Dari angka tersebut menyisakan nilai bersih minus 1,414 miliar yuan atau sekitar minus Rp 3,2 triliun.
Pada Oktober 2023, akhirnya Mitsubishi mengumumkan rencana untuk menghentikan produksi lokal dan merestrukturisasi operasionalnya di China.
GAC kemudian mengambil kepemilikan penuh atas perusahaan patungan tersebut, dengan rencana untuk mengubah fungsi pabrik untuk merek EV-nya, yakni Aion.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR