Baterai MG telah melalui berbagai uji ekstrem, termasuk paparan suhu hingga 55°C, benturan keras, hingga penetrasi langsung menggunakan paku besi.
Semua baterai MG juga memiliki sertifi kasi IP67 yang menjamin ketahanan terhadap air dan debu—faktor penting untuk iklim tropis seperti Indonesia.
Sistem Intelligent Battery Temperature Control Management juga tertanam di seluruh unit EV MG, memantau kondisi baterai 24 jam non-stop.
Ketika suhu naik, sistem pendingin otomatis bekerja menjaga suhu tetap ideal di kisaran 20°C—memastikan baterai tetap aman dan masa pakainya lebih panjang lebih dari 12 tahun.
"Bila baterai sudah lemah, dengan konsep cell-to-pack penggantian bisa dilakuan dengan hanya mengganti per cell atau bisa juga baterai utuh," ujar Jason Huang, CEO MG Motor Indonesia.
Sehingga biaya penggantian baterai juga bisa ditekan lebih murah.
Baterai ini sudah digunakan di mobil listrik MG seperti MG ZS EV, MG4 EV dan MG4 EV Max yang baru diluncurkan di GIIAS 2025.
Bahkan mobil listrik ikonik mereka yaitu MG Cyberster juga menggunakan baterai ini.
“Dimensinya mungkin kecil, tapi kapasitas dan kepadatan dayanya sangat besar. Tidak ada kompromi performa, bahkan untuk kendaraan sport sekalipun. Inilah bukti nyata bahwa desain tipis tidak berarti kemampuan terbatas,” tegas Joy.
Demi menjaga ketersediaan baterai ini di Indonesia, sejak 2024 MG telah bekerjasama dengan Unifi ed Advanced Battery System (UABS) Indonesia joint venture antara UABS Co. dan PT Agung Kentjana Abadi untuk memproduksi baterai EV secara lokal.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR