"Kerjasama ini sangat sejalan dengan upaya pemerintah mendorong kualitas sumber daya manusia di era transisi energi. Kami berharap sinergi antara industri dan lembaga pelatihan vokasi terus diperluas demi kemajuan industri otomotif nasional yang berkelanjutan," sambungnya.
Ia pun meminta kepada para peserta untuk bisa terus mengasah kompetensi yang berkaitan dengan kendaraan listrik yang saat ini tengah tumbuh dengan pesat.
"Ambil segala peluang yang ada, sekarang mungkin baru bicara terkait dengan maintenance mungkin sebentar lagi akan ada peluang untuk mengembangkan skill yang lain, ambil kesempatan itu agar memiliki sertifikasi," ucapnya lagi.
Hal senada juga disampaikan oleh Reza Deniar - Head of Aftersales PT Chery Sales Indonesia.
Baca Juga: Terungkap, Ini Tiga Mobil Baru yang Dibawa Chery di GIIAS 2025
"Jadi pada prinsipnya kerjasama ini ada dua sektor pertama adalah untuk diler kita untuk nanti diberikan pelatihan disini," ucapnya.
Reza menambahkan, PT Chery Sales Indonesia ingin berperan serta aktif untuk membangun lapangan pekerjaan yang diberikan pengetahuan tentang EV.
"Seperti kita tahu brand EV saat ini sedang berkembang sehingga dengan adanya balai latihan kerja ini harapan kami dari teknisi hanya memahami bahan bakar fosil mulai memahami kendaraan EV, sehingga kedepannya kemajuan teknologi pun mereka paham dan lebih siap bekerja," tutupnya.
Sekadar informasi, pusat pelatihan ini mampu menampung lebih dari 20 peserta training yang akan siap kerja.
Lebih dari itu, Chery juga berencana untuk mengadakan kompetisi keterampilan nasional (National Skill Contest) di BBPVP Bekasi bagi para teknisi dealer Chery.
Pemenang dari kompetisi ini akan berkesempatan untuk mewakili Indonesia dalam kompetisi global di China, sekaligus menunjukkan potensi dan kualitas teknisi kendaraan listrik lokal di kancah internasional.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR