GridOto.com - Ketika membeli ban mobil bekas, kembangan tebal jadi nilai tambah tersendiri.
Tapi yang jarang diketahui orang, di balik kembang ban yang masih utuh, ada risiko yang jarang disadari.
Menurut Madok, pemilik MW Wheels di Jakarta Selatan, ban yang terlihat tebal sekalipun tetap harus dicek usia produksinya dan kondisi fisiknya secara menyeluruh.
“Banyak yang lihat ban masih tebal, tapi enggak ngecek kode produksinya. Kalau usia ban sudah lewat lima tahun dari tanggal produksi, meskipun tebal, performanya bisa menurun karena karet sudah keras,” kata Madok menukil Kompas.com (15/7/2025).
Madok menjelaskan bahwa ban yang terlalu tua rentan mengalami getas pada bagian dinding atau bahkan retakan halus di alur kembangnya.
Kondisi ini bisa meningkatkan risiko ban pecah, terutama jika mobil dipacu dengan kecepatan tinggi.
Selain itu, ban mobil bekas juga bisa mengalami flat spot atau benjolan akibat terlalu lama diparkir dalam posisi diam.
Permukaan ban menjadi tidak rata sehingga dapat menyebabkan getaran saat dikendarai.
“Kalau mobil bekas jarang dipakai, biasanya ada risiko flat spot. Kadang tidak kelihatan mata, tapi begitu jalan langsung terasa bergetar,” ujar Madok.
Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Efek Buruk Pakai Ban Mobil Bekas yang Disimpan Lama
Madok menyarankan untuk selalu mengecek kode produksi ban, kondisi dinding ban, dan permukaan tapaknya.
Jika sudah lewat usia ideal atau ada tanda retak, sebaiknya segera diganti demi keamanan.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR