Di pasaran terdapat per CVT dengan kekerasan 1.000 rpm, 1.500 rpm sampai 2.000 rpm
Semakin tinggi rpm yang ditulis maka per CVT tersebut semakin keras.
"Mesin standar lebih baik pakai yang 1.000 rpm saja sudah cukup," terang Jun.
Bila kalian paksa pakai per CVT yang lebih keras lagi di motor matic standar maka efeknya mesin akan menggerung.
Mesin yang menggerung ini membutuhkan rpm mesin yang lebih tinggi juga untuk motor berjalan.
Dampaknya konsumsi bbm akan jauh lebih boros dibanding bawaan motor.
Namun untuk pengguna perkotaan dan stop and go, per CVT yang lebih keras.
Jadi kesimpulannya motor matic standar boleh-boleh saja bila tidak terlalu keras dari standarnya.
Baca Juga: Ternyata Ini Manfaat Slide Piece Bahan Teflon di CVT Motor Matic
| Editor | : | ARSN |
KOMENTAR