Subaru sendiri turut terdampak. Dalam lima bulan pertama tahun ini, penjualan retail Subaru tercatat hanya 109 unit, atau turun 51,56 persen dari tahun lalu yang mencapai 225 unit di periode yang sama.
Meski demikian, Arie tetap optimistis terhadap prospek pasar otomotif Indonesia.
Ia menyebut fluktuasi dalam dunia bisnis adalah hal yang wajar dan meyakini bahwa potensi pasar dalam negeri masih sangat besar.
“Yang namanya kondisi bisnis ya, up and down itu biasa. Tapi ke depannya, potensi di Indonesia itu masih sangat besar. Itu pula yang diakui oleh prinsipal kami,” jelasnya.
Menurut Arie, Indonesia dengan total pasar lebih dari satu juta unit per tahun serta tingkat kepemilikan mobil yang masih rendah, tetap menjadi pasar yang menjanjikan bagi berbagai merek otomotif, termasuk Subaru.
Dari sisi wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer, Subaru mencatat kontribusi terbesar pada periode Januari-Mei 2025 berasal dari model sport BRZ dengan 32 unit.
Diikuti Forester sebanyak 31 unit, WRX Sedan 18 unit, Crosstrek 15 unit, Outback 6 unit, dan WRX Wagon sebanyak 5 unit.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR