GridOto.com- Timing belt merupakan salah satu komponen penting yang bekerja secara terus menerus selama mesin hidup.
Fungsi utamanya adalah mengatur bukaan dan penutupan katup sesuai pergerakan piston agar pembakaran optimal.
Tri Yanto, pemilik bengkel Nano di kawasan Cibubur Point, Depok, menyarankan penggantian timing belt jangan sampai ditunda.
“Sesuai saran di buku manual atau pabrik aja, biasanya kan setiap 60 ribu, ada yang 80, atau 90 ribu kilometer sekali,” jelas Yanto kepada GridOto.com.
/photo/2023/05/16/img20230513121044_xk3uy7ih3kjpe-20230516021229.jpeg)
Baca juga: Ngeri Banget, Begini Efeknya Timing Belt Mobil Putus di Jalan
Penggantian timing belt yang ideal biasanya antara 60.000 sampai 90.000 kilometer tergantung jenis mobil dan saran dari pabrikan.
Jika dibiarkan terlalu lama dan sampai putus, risikonya bisa sangat fatal untuk mesin.
“Kalau putus waktu lagi jalan bisa bahaya. Nanti bisa turun mesin, klep bengkok atau piston patah,” tambahnya.
Timing belt yang putus saat mobil melaju bisa bikin kinerja mesin kacau total karena piston dan klep bisa saling bentrok.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR