Jika hal itu terjadi bisa proses pembakaran menjadi enggak sempurna.
"Ya karena informasi yang dikirimkan sensor O2 tadi bermasalah," tuturnya.
Kondisi sensor oksigen sangat berpengaruh terhadap emisi gas buang yang dihasilkan jelas Diko.
Soalnya kalau sensor oksigen rusak, ECU tidak bisa memberikan air fuel ratio yang seimbang.
Semprotan bahan bakar yang dilakukan injektor menjadi tidak tepat.
Dampaknya terhadap emisi gas buang yang dihasilkan menjadi lebih buruk.
Selain itu, konsumsi bahan bakar bisa menjadi lebih boros, dan tenaga mesin kurang optimal.
Maka dari itu, jagalah kondisi sensor O2 di motor kalian ya gaes.
Itulah part yang bila rusak bisa bikin motor boros dan gagal uji emisi.
Baca Juga: Ciri-ciri Karet Rumah Kopling di Motor Bekas Sudah Minta Diganti
| Editor | : | ARSN |
KOMENTAR