BH menabrak mobil Patwal, lalu turun dan menyerang anggota polisi di dalam mobil.
"Ia menabrak mobil Patwal, kemudian turun dan memukuli anggota yang ada di dalam mobil Patwal," kata Hendry, (9/6/25) melansir Kompas.com.
Setelah berhasil diamankan, BH justru memberontak dengan tenaga besar hingga borgol yang dikenakan sempat putus.
"Kalau tidak salah, dua kali kami borgol. Tapi borgolnya putus. Tenaganya besar," ujar Hendry.
Saat diamankan, BH juga mengaku sebagai anggota Kostrad dan menyebut ada anak kecil di dalam mobilnya.
Hal ini sempat menimbulkan kecurigaan pihak kepolisian terhadap kemungkinan penculikan.
Baca Juga: Oknum TNI AL Tembak Mati Sales Mobil Bekas, Keluarga Korban Cium Kejanggalan
Namun kemudian dipastikan, anak kecil tersebut adalah anak kandung BH sendiri.
"Anaknya kemudian saya gendong menuju Mapolres," tambah Kapolres.
Dari hasil tes urine, BH dinyatakan positif mengonsumsi metamfetamin (sabu).
Polisi masih menunggu hasil laboratorium lanjutan untuk mengetahui kadar zat tersebut dalam tubuhnya.
Belakangan setelah diusut, pengakuan BH sebagai anggota Kostrad ternyata tidak benar.
Kapolres Kendal memastikan bahwa BH bukan lagi anggota militer aktif.
"Ternyata pelaku sudah tidak lagi menjadi anggota TNI," kata Hendry.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Komandan Kodim 0715 Kendal, Letkol Inf Ely Purwadi.
"Saat ini, dirinya sudah jadi masyarakat sipil," tegas Ely, sambil menambahkan bahwa BH telah dipecat dari TNI pada tahun 2018 karena indisipliner.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR