"Namun, jika lebih sering menjelajah jalur-jalur off-road teknis yang sempit, bobot dan kelincahan motor dengan kubikasi yang lebih kecil atau menengah akan lebih menguntungkan," katanya.
Dalam hal kubikasi, dua motor di atas memang sama-sama punya kubikasi 150 cc.
Namun, jenis mesin yang digendong berbeda sehingga output performanya pun beda.
Honda CRF150L dibekali mesin 149,15 cc, SOHC, berpendingin udara dengan tenaga 12,91 PS di 8.000 rpm dan torsi 12,43 Nm.
Sementara CB150X agak lebih advance dengan mesin 149,16 cc, DOHC, dan mengandalkan radiator sebagai penjaga suhunya.
Makanya tenaganya pun lebih besar dengan 15,6 PS di 9.000 rpm, dan torsi sebesar 13,8 Nm.
Dari situ dapat disimpulkan kalau CB150X lebih cocok dipakai berpetualang dengan jarak yang jauh.
Selain karena tenaganya lebih besar, posisi riding yang ditawarkan juga lebih nyaman dengan setang fatbar-nya, juga ada windshield untuk melindungi pengendara dari terpaan angin ke badan.
Meski demikian, tenaga bukan jadi satu-satunya penentu dalam memilih motor yang cocok buat berpetualang.
Bobot dari motor juga patut jadi pertimbangan, kemana Sobat akan lebih sering memakai motornya.
"Motor dengan tenaga besar namun bobot yang berlebihan bisa melelahkan, terutama di medan off-road atau saat manuver lambat," katanya.
Tak lupa, ia juga menyarankan motor dengan konstruksi mesin yang sederhana jika Anda lebih suka menjelajah ke kawasan-kawasan yang lebih pelosok.
Dengan begitu, CRF150L bisa lebih pas buat Sobat yang lebih suka blusukan dengan medan yang levelnya lebih bervariatif.
Karena secara bobot ia lebih ringan sehingga lebih lincah, dan konstruksi mesin pun CRF150L ini lebih sederhana.
Jadi gimana, masih bingung enggak dalam menentukan mau pilih motor adventure seperti CRF150L atau motor enduro seperti CB150X untuk kamu?
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR