Selain empat titik suspensi, ada modul komputer yang mengolah data dari empat titim tadi yang terletak di tengah mobil.
Hal ini membuat karakter peredaman yang bekerja terus-menerus dan tak pernah berhenti beradaptasi.
Di jantung DiSus-C ini terdapat peredam dengan kontrol elektronik. Dilengkapi katup elektromagnetik yang dirancang sangat presisi.
Saat frekuensi guncangan tinggi, katup besar akan membuka dan saat frekuensi guncangan rendah, katup kecil yang bekerja.
Lalu apa manfaat dari kecanggihan body control DiSus-C ini?
DiSus-C mampu mencapai industry- leading dengan pengurangan getaran mencapai 96 persen di jalan kasar dengan kecepatan 60 km/jam.
Meningkatkan smoothness dan kenyamanan.
Saat akselerasi, BYD Seal Performance baru ini bisa mengurangi bodi depan terangkat hingga 12 persen.
Saat pengereman keras di 100 km/jam, mengurangi bagian depan menukik hingga 36,7 persen.
Saat manuver di kecepatan 100 km/jam, DiSus-C mampu mengurangi sudut kemiringan mobil hingga 39,7 persen.
Hasilnya, saat dicoba di sirkuit Mandalika, impresi pertama adalah mobil jadi lebih stabil dan sangat mudah dikendalikan meski diajak dua kali slalom dengan jarak kun yang lebar dan jarak kun sempit.
Sebagai pelengkal informasi, fitur body control DiSus-C ini hanya satu dari enam teknologi serupa yang dipakai di model BYD dan Yangwang.
Lainnya ada DiSus-A, DiSus-P, DiSus M, DiSus-X dan DiSus-Z dengan berbagai kelebihannya di jalan aspal rusak maupun off road.
Dengan fitur baru ini BYD Seal Performance dijual lebih mahal Rp 15 juta dari sebelumnya. Yakni Rp 750 juta on the road Jakarta.
Perubahan lain dari mobil ini yakni motif pelek 19 inci baru, kantung kacamata di kanan atas pengemudi, tirai penutup elektrik untuk panoramic sunroof dan warna kaliper rem baru.
Hanya saja, fitur DiSus-C ini enggak bisa diterapkan pada BYD Seal model sebelumnya mengingat kompleksitas sistem yang perlu banyak pembongkaran termasuk baterai.
| Editor | : | Iday |
KOMENTAR