GridOto.com - Salah satu sensor yang ada di bagian mesin mobil adalah sensor oksigen.
Sensor oksigen atau banyak yang menyebutnya dengan sensor O2 ini berada di pipa knalpot.
Penempatan sensor oksigen di pipa knalpot yakni membaca kadar oksigen dari hasil pembakaran mesin.
Jadi, sensor ini bisa mengetahui air fuel ratio (afr) kemudian dikirim ke ECU.
Karen posisinya di knalpot dan membaca gas buang maka gejala kotor sangat mungkin terjadi.
Baca Juga: Hati-Hati, Hindari Kena Sensor Ini Saat Bersihkan Throttle Body
"Sensor yang kotor betul sangat mungkin terjadi, apalagi penggunaan bahan bakar yang kurang bersih dan umur mobil yang lama," buka Triyono, pemilik bengkel Family Auto Service (FAS).
"Sensor oksigen yang kotor ini jelas akan mempengaruhi kekuratan bacaan yang dikirim ke ECU," tambahnya.
Adapun tanda kalau sensor oksigen ini mulai kotor adalah mobil terasa lebih boros dalam hal konsumsi bbm.
Hal ini dikarenakan sensor oksigen tidak akurat membaca gas buang.
Selain itu jika dilihat langsung, bagian ujung sensor akan berwarna hitam.
Baca Juga: Pahami Gejala Sensor TPS Honda Vario 125 Sudah Minta Ganti Baru
"Enggak cuma hitam, tapi biasanya sudah banyak kerak karbon yang menumpuk," beber Triyono yang bengkelnya ada di Jl. Raya Bintara, Bekasi.
Jika sudah dibersihkan namun mobil terasa boros berarti sensor oksigen ini perlu diganti baru.
"Pada beberapa kondisi, sensor oksigen ini bisa rusak dan perlu diganti, tutup Triyono.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR