GridOto.com - Pasar otomotif Indonesia kini diramaikan oleh elektrifikasi kendaraan, baik yang berjenis hybrid (HEV), plug-in hybrid (PHEV), dan mobil listrik murni (EV).
Dari ketiga jenis kendaraan tersebut, mobil hybrid dan mobil listrik kini populasinya sudah cukup banyak di Tanah Air.
Selah satu penyebabnya adalah banyaknya pabrikan yang meluncurkan kendaraan jenis tersebut di Indonesia.
Untuk kendaraan hybrid, Toyota bisa dibilang mendominasi karena paling banyak memasarkan model jenis tersebut.
Sementara, untuk mobil listrik didominasi oleh pabrikan-pabrikan asal China macam Wuling, BYD, MG dan beberapa merek lainnya.
Jika melihat sisi lain, yakni industri mobil bekas, kendaraan hybrid cenderung lebih diminati ketimbang EV.
Salah satu alasannya, konsumen masih khawatir membeli mobil listrik bekas karena ragu dengan kualitas baterai serta garansi yang tidak menempel pada kendaraan.
Oleh sebab itu, mobil hybrid memiliki depresiasi atau penurunan harga yang lebih sedikit ketimbang mobil listrik.
Menurut Yoki Gunawan, Owner Hebo Car penurunan harga mobil hybrid per tahunnya berkisar di angka 15-20 persen.
Baca Juga: Intip Harga Mobil Bekas Innova Zenix Hybrid, Ditawarkan Mulai Segini
"Kalau mobil hybrid, harganya lebih stabil dibandingkan mobil listrik, tapi enggak sekuat harga mobil bensin ataupun diesel," buka Yoki saat dihubungi GridOto.com beberapa hari lalu.
"Masyarakat Indonesia masih lebih senang pakai hybrid dibanding listrik karena mereka masih takut terhadap harga jual kembali, battery mobil listrik, dan belum ratanya SPKLU," tambahnya.
Lebih jauh, Ia mengaku sudah beberapa kali menjual mobil hybrid di showroomnya yang berlokasi di Bursa Mobil Summarecon, Tangerang, Banten.
"Terakhir saya jual Corolla Altis Hybrid 2023, itu saya jual tahun lalu, laku Rp 450 juta deh kalau enggak salah," sebutnya.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR