Lagi-lagi masalah grip roda belakang, namun kali ini juga bisa ditambah dengan pengereman roda belakang yang lebih bagus lagi.
"Aku berusaha. Pengereman di lurusan bagus, tapi saat mengerem dalam posisi miring, seperti di tikungan 15 jadi sangat sulit. Pembalap lain bisa mengerem dengan seimbang menggunakan kedua roda, tetapi kami semua bertumpu pada roda depan," ungkapnya.
"Aku coba tetap dekat bertarung sekuat tenaga, membuat beberapa kesalahan dan berhasil melakukan beberapa penyelamatan yang bagus. Kami harus meningkatkan performa roda belakang, tidak hanya dalam hal traksi, tetapi juga dalam pengereman," jelasnya.
Untuk roda depan malah sudah sangat bagus, bahkan menjadi keunggulan Yamaha dibanding motor rivalnya.
"Feeling roda depan jadi satu keunggulan terbesar kami. Bahkan dibandingkan Ducati, feeling di bagian depan motor ini sangat bagus. Masalahnya adalah aku memiliki bagian depan yang kuat, tetapi bagian belakang yang sangat lemah," tegas rider bernomor 20 ini.
"Ini menyulitkan saat akselerasi, di tengah tikungan, di mana saja. Motor ini terlalu banyak selip saat berubah arah. Kami sedang bekerja keras untuk menemukan keseimbangan di bagian belakang. Kami juga butuh lebih banyak grip dan lebih sedikit pergerakan pada motor. Pengereman di lintasan lurus adalah salah satu kekuatan kami," tuturnya.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
| Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR