"Dengan bobot lebih besar, saat membuka gas motor menjadi lebih halus dan lancar, tetapi saat pengereman menjadi sulit untuk berhenti," jelasnya.
Guintoli tentu paham betul dengan hal tersebut, mengingat ia juga pernah menjadi pembalap tes Suzuki cukup lama.
Sebenarnya Ducati tidak menyerah begitu saja selama tes pramusim, mereka mencoba mengubah semua hal agar mesin baru bisa lebih baik.
Akan tetapi kekurangannya terlalu besar dan mereka juga dikejar waktu untuk segera melakukan homologasi mesinnya untuk dua musim ke depan.
"Mereka telah mencoba dan mencoba lagi dengan mengubah setting mesinnya, tetapi ketika DNA mesin seperti itu maka sulit untuk diubah," lanjutnya.
"Itulah sebabnya mereka memilih untuk tidak mengambil risiko dan menggunakan spesifikasi lama dalam balapan. Dari segi pertunjukan, ini luar biasa karena memungkinkan lebih banyak pembalap Ducati beraksi dengan material setara," tegas Guintoli.
| Editor | : | Panji Nugraha |
| Sumber | : | GPOne.com |
KOMENTAR