GridOto.com - Sebuah Mitsubishi L300 station wagon berisi 21 siswa TK koprol atau jungkir balik sebanyak dua kali.
Penyebabnya L300 berwarna putih tersebut ditendang musuk berukuran jumbo.
Lokasinya kecelakaan di turunan Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, sekitar pukul 08:30 WIB, (26/2/25).
Warga yang berada di sekitar lokasi mendengar dentuman keras sebelum L300 terguling dua kali dan berpindah jalur.
Usut punya usut, L300 yang membawa siswa TK tersebut ditabrak truk boks tronton dari belakang.
"Truk itu menabrak dari belakang, membuat L300 terguling dua kali hingga berpindah jalur. Kacanya pecah berantakan, dan sopirnya terlihat syok," ujar salah satu saksi mata bernama Anto (50), (26/2/25).
Setelah menghantam L300, truk sempat terus melaju dan tidak berhenti.
Baca Juga: Petaka Pulang Hajatan, Mitsubishi L300 Wagon Terkapar di Dasar Sungai 10 Meter
Namun, warga segera mengejarnya hingga akhirnya truk berhasil dihentikan di dekat Jembatan Tol Ngaliyan.
"Truknya sepertinya tidak blong, tapi sopirnya tetap melaju," tambah Anto.
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, yang datang ke lokasi membenarkan L300 tersebut membawa 21 siswa TK Aisiyah Boja yang sedang dalam perjalanan menuju Planetarium UIN Walisongo Semarang.
"Rencananya mau kunjungan ke Planetarium UIN Walisongo Semarang," ungkap Iswar.
Menurutnya, kondisi L300 mengalami kerusakan parah setelah ditabrak dari belakang oleh truk boks.
Kondisi seluruh anak-anak TK mengharukan, karena semua selamat tanpa ada korban jiwa.
"Alhamdulillah tidak sampai ada korban (meninggal)," ucap Iswar.
Saat ini, sebagian besar siswa sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan.
Baca Juga: Bus Rombongan TK Terpanggang Hebat di Tol Wiyoto Wiyono, Api Muncul Dari Bagian Ini
Beberapa di antaranya menjalani rawat jalan karena mengalami luka ringan.
"Rawat inap satu. Sudah diobservasi sama teman-teman rumah sakit," ujarnya.
Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan ini dan memastikan apakah ada unsur kelalaian dari sopir truk.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR