GridOto.com- PT PLN peluang usaha pengecasan kendaraan bermotor.
PLN memberikan peluang bermitra dalam penyediaan layanan charging.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya tidak bisa berjalan sendirian dalam mengakselerasi pengembangan infrastruktur ekosistem kendaraan listrik di tanah air.
"PLN membuka kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk memperbanyak infrastruktur pengisian daya listrik agar semakin massif dan banyak tersedia," jelasnya.
Salah satu skema partnership, menurut Darmawan, mitra tidak perlu direpotkan dengan perizinan, penyediaan peralatan, pemeliharaan dan juga aplikasi pendukung infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik
PLN akan menyediakan Surat Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) milik PLN bagi badan usaha yang ingin bekerja sama, menyiapkan suplai listrik, serta dukungan aplikasi Charge.IN dalam pengelolaan SPKLU.
Dalam pameran IIMS 2025 di Jiexpo, Kemayoran Jakarta dipamerkan berbagai produk yang tersedia bagi mitra PLN.
Ada 4 skema yang bisa dipilih mitra dalam layanan penyediaan charging kendaraan listrik.
Skema pertama, mitra menyediakan lahan untuk charger set dan dukung%an aplikasi disiapkan oleh PLN.
Baca Juga: Baru Ngeh, Ini Beda Standar dan Ultra Fast Charging di SPKLU PLN
Untuk skema kedua, mitra menyediakan lahan dan charger set sementara dukungan aplikasi disediakan PLN.
Pada skema ketiga ada dua mitra, mitra pertama menyediakan lahan, mitra kedua menyediakan charger set, dan PLN mendukung aplikasi pengecasan.
Pada skema keempat, mitra menyediakan SPKLU yang memiliki IUPTL (Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) Non-PLN, Geotagging SPKLU Non-PLN, PLN hanya mendukunng dari penyediaan aplikasi saja .
Dalam skema kemitraan, PLN menjual listrik dengan tarif sekitar Rp 714 per kWh kepada mitra. Sementara mitra bisa menjual listrik ke konsumen dengan harga Rp 2.466 per kWh.
Bagaimana peluang secara bisnis kemitraan ini?
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan whole sales mobil listrik mencapai 42.889 unit hingga akhir 2024.
Pertumbuhan penjualan itu sebesar 151,53 persen dibanding tahun 2023.
Sejalan dengan itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menuturkan bahwa minat masyarakat terhadap kendaraan listrik terus meningkat.
Hal ini terlihat dari lonjakan transaksi layanan home charging services (HCS) dan penggunaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Sepanjang 2024, jumlah fasilitas HCS naik 302 persen, dari 9.393 unit di 2023 menjadi 28.356 unit di 2024.
Peningkatan ini diikuti dengan lonjakan konsumsi daya HCS sebesar 403 persen, dari 2,9 juta kWh menjadi 11,8 juta kWh.
Hingga saat ini, PLN telah mengoperasikan 3.385 SPKLU, 2.240 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan 9.956 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di seluruh Indonesia.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR