“Banyak toko oleh-oleh di sepanjang jalur Jogja-Solo yang belum memiliki lahan parkir memadai, sehingga kendaraan kerap parkir sembarangan dan mengganggu arus lalu lintas,” tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi, Dishub DIY mengimbau pemilik toko oleh-oleh untuk menyediakan lahan parkir yang lebih tertata dan tidak menghambat jalur utama.
Selain itu, patroli juga akan ditingkatkan untuk mencegah parkir liar.
Faktor lain yang menjadi perhatian adalah penggunaan U-turn yang tidak sesuai aturan.
Meskipun kepolisian telah menutup beberapa U-turn saat libur Nataru guna mengurai kepadatan, masih ada pengendara yang nekat membukanya kembali.
Baca Juga: Makam Tokoh Penting di Proyek Tol Jogja-Solo Siap Direlokasi, Tunggu Instruksi Kraton
Salah satu titik yang menjadi sorotan adalah traffic light Proliman, Kalasan, yang ditutup untuk mengurangi antrean kendaraan yang hendak berbelok.
Di sisi lain, kemacetan juga terjadi di kawasan wisata Parangtritis, Bantul, terutama saat sore hari ketika wisatawan memadati area untuk menikmati matahari terbenam.
Antrean kendaraan di jalur menuju pantai ini bahkan bisa mencapai 500 meter pada jam-jam tertentu.
Dishub DIY menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya mengoptimalkan pengaturan lalu lintas agar perjalanan mudik Lebaran 2025 dapat berlangsung dengan lancar dan nyaman bagi para pemudik.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR