Selain siswa, SIS juga mengajak 111 guru dari 87 SMK mitra di berbagai wilayah untuk mempelajari teknologi, proses hingga budaya industri sehingga bisa dijadikan bahan mengajar kembali.
Sebagai upaya memeratakan akses pendidikan otomotif, SIS juga meresmikan 2 Balai Latihan Kerja yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai sekolah binaan.
Upaya tersebut berfokus pada peningkatan keterampilan siswa kejuruan agar semakin kompeten di dunia kerja.
Selain pendidikan, SIS juga aktif menjaga kelestarian lingkungan bersama Pandu Laut Nusantara, Suzuki menanam 10.000 mangrove pada lahan seluas satu hektare di Pangandaran dan Perairan Madasari, Jawa Barat.
Melalui program ini, Suzuki mendukung inisiatif global untuk mencapai netralitas karbon.
Mangrove dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap karbon dioksida (CO2), mengurangi emisi gas rumah kaca, dan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
Baca Juga: Investasi Suzuki Indonesia Tembus Rp 22 Triliun, Hidupkan Lebih Dari 450 Ribu Orang
Program Clean Up the World juga terus berlanjut, melibatkan pemerintah, masyarakat, dan terutama siswa setempat untuk membersihkan pantai sekitar tempat tinggal mereka.
Selain itu, program ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi mengenal jenis-jenis sampah serta dampaknya terhadap lingkungan.
Pada tahun 2024, di Pulau Bunaken, Manado, program ini berhasil mengajak masyarakat mengumpulkan lebih dari 100 kg sampah, termasuk plastik, besi, kain, Styrofoam, dan kaca.
Selain itu, Suzuki juga mendonasikan 100 tempat sampah untuk membantu menjaga kebersihan pantai di kawasan tersebut.
"Kami selalu terbuka kepada semua pihak untuk bersatu dan berupaya memberi kontribusi bersama. Ke depan, Suzuki akan terus hidup berdampingan bersama masyarakat, pemerintah, serta sektor pendidikan dalam membangun Indonesia yang lebih hijau sekaligus penuh peluang," pungkas Joshi.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR