Dalam indeks tersebut, TomTom menggunakan sampel representatif dari FCD, yang mencakup 737 miliar km, untuk menilai dan menunjukkan bagaimana lalu lintas berkembang di kota-kota di seluruh dunia sepanjang 2024.
Adapun waktu tempuh di setiap kota merupakan hasil dari beberapa faktor.
Beberapa faktor itu di antaranya kuasi-statis (misalnya, infrastruktur jalan, seperti kategori jalan, ukuran dan kapasitas jalan, atau batas kecepatan).
Ada juga faktor dinamis yang memengaruhi arus lalu lintas (misalnya, kemacetan lalu lintas, pekerjaan jalan, cuaca buruk, dan lain-lain).
Kemudian, faktor statis menentukan waktu tempuh optimal di suatu kota (seperti yang ditunjukkan pada halaman kota).
Baca Juga: Inilah Daftar Kota Termacet di Dunia, Jakarta Masuk Di Urutan Berapa Yak?
Sedangkan faktor dinamis memberikan dasar untuk menafsirkan perubahan arus lalu lintas—jumlah keduanya memberi kita waktu tempuh.
Dalam laporan kali ini, TomTom Traffic Index mengevaluasi sekitar 500 kota di 62 negara di 6 benua, berdasarkan waktu tempuh rata-rata dan tingkat kemacetan, menyediakan akses gratis ke informasi berkualitas tinggi dan bermanfaat.
Dalam TomTom Traffic Index 2024, Bandung berada di posisi ke-12 kota termacet di dunia.
Sementara Medan berada di posisi ke-15.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR