Selain unggul dengan konsumsi BBM-nya, motor ini juga dikenal punya mesin yang bandel dan perawatannya murah berkat konstruksi mesinnya yang sederhana.
Sayangnya, di balik keunggulannya motor ini juga punya kelemahan.
Misalnya dari performa mesin yang biasa-biasa saja untuk motor berkapasitas 325 cc.
Karena tenaganya juga enggak besar yakni cuma 6,5 dk saja, dan top speed mentok di angka 65 Km/jam.
Untungnya torsinya lumayan dengan 15 Nm, sehingga motor ini memang cocoknya dipakai kerja berat dan bukan kebut-kebutan.
Selain itu, kekurangan lainnya adalah getaran dari mesin yang sangat terasa sehingga kerap bikin pengendaranya pegal.
Yang paling parah, kekurangan terbesar dari motor ini adalah asap hitamnya yang tebal sehingga mudah mengganggu pengguna jalan lain, dan tentu saja mencemari lingkungan.
Masalah emisi gas buang ini juga yang pada akhirnya menghentikan langkah Royal Enfield Taurus, karena ia dinyatakan tak lolos uji emisi pada tahun 2000 sehingga harus dihentikan produksinya.
Royal Enfield Taurus sendiri sudah beredar di India sejak 1980 dan berakhir di tahun 2000.
Sebenarnya Taurus juga punya kembaran yang pakai mesin berbahan bakar bensin, ia adalah Royal Enfield Bullet 350.
Tapi tentu saja soal irit-iritan BBM versi Bullet 350 kalah telak dengan Taurus, karena dengan satu liter bensin cuma bisa menempuh 13,5 Km.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR