Hal itulah yang akhirnya membuat Dall'Igna dan jajarannya memilih Marquez dan kemudian mengesampingkan Martin.
Selain itu sang bos yakin performa Marquez lebih baik dari Martin, sehingga ia pun berani mengambil keputusan itu.
Sang bos pun tidak masalah meski pada akhirnya Martin yang memenangkan titel, karena ia memikirkan dampak jangka panjang.
"Dari segi performa, aku yakin Marc lebih baik dari Martin. Itu kenyataan, tapi mungkin juga hanya pendapatku saja," kata sang bos.
"Kami memilih duet Pecco dan Marc. Tapi saat kami membuat keputusan itu, kami sudah tahu bahwa Martin memang bisa memenangkan kejuaraan," jelas Dall'Igna.
Dall'Igna juga tak masalah kehilangan pembalap lama yang memiliki banyak informasi tentang motornya.
Ia pun tak keberatan Marquez tidak hadir tidak membantunya mengembangkan motor, yang penting bisa menang balapan.
"Aku tak pernah merekrut pembalap untuk membantu pengembangan motor. Aku mempertimbangkan mereka untuk membantuku memahami sesuatu lebih baik, seperti Lorenzo atau Zarco," lanjutnya.
"Tapi pada umumnya, aku memiliih pembalap karena aku mau ia menang. Tentu banyak pembalap dengan gaya berbeda akan bernilai ketika kau membuat motor yang cocok untuk semua orang," jelasnya.
| Editor | : | Panji Nugraha |
| Sumber | : | Corsedimoto.com |
KOMENTAR