Hal senada juga disampaikan Ferry Nurul Fajar, Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Dikutip Kompas.com, ia menjelaskan kalau pabrikan tidak pernah menyarankan untuk menggeber mesin skutik sampai limit atau batasnya terutama ketika diam.
"Kecuali ada keluhan dari konsumen terkait performa motor di RPM atas. Ini juga wajib test ride, bukan di tempat," kata Ferry (18/11/2024).
Ferry mengatakan, biasanya motor yang sudah dimodifikasi di bagian CVT lebih berisiko.
Misal ada penggantian di bagian per centri, per CVT sama kampas ganda, setelan yang terlalu ekstrem bikin ada tambahan beban.
"Ada beban lebih pada baut atau mur pengikat, sehingga komponen hancur. Misal crankcase kena sampai pecah," kata Ferry.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR