Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Perkembangan Teknik Cornering MotoGP dari Zaman ke Zaman, Sampai Kepala Menapak Aspal?

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 29 Desember 2023 | 11:13 WIB
Perkembangan teknik cornering MotoGP dari masa ke masa
Instagram.com/89jorgemartin, Instagram.com/reddingpower
Perkembangan teknik cornering MotoGP dari masa ke masa

GridOto.com - Selain soal teknis motor, teknik cornering MotoGP juga selalu berkembang dari masa ke masa.

Sekarang teknik menikung MotoGP sudah sangat luar biasa, di mana pembalap bahkan sampai menempatkan bagian bahunya untuk menempel ke aspal alias shoulder down saat melakukan cornering.

Sebelum itu sudah ada juga istilah knee down, elbow down, yang menjadi tolak ukur seberapa jauh pembalap bisa memiringkan tubuhnya saat melakukan teknik cornering MotoGP.

Bagi yang masih belum tahu, teknik memiringkan tubuh ini menjadi upaya pembalap melawan gaya sentrifugal saat menikung.

Pada awal lahirnya balap Grand Prix motor 1940-an silam, teknik menikungnya sangat sederhana karena hanya cukup dengan sedikit memiringkan tubuhnya saja.

Saat itu motornya juga tidak terlalu kencang dan grip bannya juga tidak terlalu kuat, jadi sangat tidak memungkinkan untuk melakukan aksi memiringkan tubuh dengan maksimal.

Teknik memiringkan tubuh awal-awal balap Grand Prix
MotoGP
Teknik memiringkan tubuh awal-awal balap Grand Prix

Pada 1960-an, barulah mulai lahir teknik baru dalam menikung di mana para pembalap terlihat semakin miring saat melibas tikungan.

Banyak pembalap mulai menapakkan lututnya ke aspal alias teknik knee down pada era ini.

Era ini sudah menggunakan motor dengan spesifikasi lebih, termasuk ban yang tapaknya lebih lebar dari era sebelumnya.

Baca Juga: Begini Aturan Bahan Bakar Motor MotoGP, Berapa Nilai Oktannya?

Teknik ini awalnya diperkenalkan oleh pembalap Finlandia, Jarno Saarinen, yang sudah melakukan banyak eksperimen dengan gaya tersebut.

Saarinen juga memperkenalkan gaya menempelkan dada ke tangki motor, yang bahkan juga masih dipakai hingga sekarang.

Menikung di 1970-an
MotoGP
Menikung di 1970-an

Namun beberapa tahun berikutnya teknik knee down ini baru semakin populer, saat Kenny Roberts melakukannya.

Gayanya kemudian ditiru banyak orang kala itu dari mulai pembalap hingga pencinta motor biasa pada era itu.

Lalu memasuki era 1990-an, teknik menikung pun semakin disempurnakan lagi karena spesifikasi motor dan ban yang semakin memungkinkan.

Teknik menikung 1990-an
MotoGP
Teknik menikung 1990-an

Bukan hanya lutut saja yang ditempelkan aspal, tapi para pembalap juga lihai memainkan pergerakan tubuh untuk membagi distribusi berat badan saat menikung.

Tubuh pembalap benar-benar semakin mendekat ke aspal untuk mendukung teknik knee down yang dipopulerkan era sebelumnya.

Sayangnya pada era ini angka kecelakaannya termasuk sangat tinggi.

Kendati sudah menggunakan ban yang lebar dan grip-nya lebih bagus, kekuatan motornya terlalu buas dan tidak ada perangkat elektronik untuk menunjang keselamatan pembalap.

Baca Juga: Tidak Banyak Orang, Siapa Saja yang Boleh Berada di Pit Wall MotoGP?

Baru pada era elektronik 4-tak terdapat teknologi-teknologi elektronik yang meningkatkan keselamatan pembalap saat menikung.

Pada era ini lahir juga teknik elbow down, di mana siku pembalap akan turun hingga menapak aspal.

Dan bahkan baru-baru ini teknik shoulder down alias menurunkan bahu ke aspal juga sudah sangat populer karena kondisi motor sangat memungkinkan untuk melakukannya.

Lebih jelasnya bisa tonton video berikut ini:

Bonus, ada teknik head down yang diperkenalkan Scott Redding dengan menapakkan kepala di aspal.

Tentu teknik ini hanya sekadar canda-candaan saja ya untuk sekarang ini, Redding hanya melakukannya karena iseng namun tidak efektif untuk melibas tikungan.

Tapi tidak menutup kemungkinan dapat benar-benar diaplikasikan di masa depan.

Editor : Hendra
Sumber : Facebook.com/motogp

Bantah Fabio Quartararo, Alex Rins Ungkap Borok Asli Motor Yamaha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa