Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Pabrikan Bertanggung Jawab Atas Banyaknya Kasus Tindak Pencurian?

Niko Fiandri - Jumat, 29 September 2023 | 15:30 WIB
Ilustrasi motor hasil perampasan dan curanmor di Jakarta
Humas Polda Metro Jaya
Ilustrasi motor hasil perampasan dan curanmor di Jakarta


GridOto – Kapolsek Tambora, Tambora, Jakarta Barat, Komisaris Polisi Putra Pratama bikin pernyataan yang keren banget.

Putra mengkritik pabrikan motor.

Dia bilang ramainya pencurian motor juga tanggung jawab produsen.

”Motor yang tidak dilengkapi security system (seharusnya) tidak boleh dijual di Indonesia. Masyarakat juga harus menyadari bahwa sepeda motor yang mereka beli tidak aman dari pencurian,” kata Putra saat jumpa dengan awak media 24 September lalu.

Data terakhir dari Polri kasus curanmor roda dua tahun lalu dari Januari-November 2022 sebanyak 13.045 kasus.

Kalau dipukul rata 1 bulan 30 hari, berarti kasus pencurian roda dua dari Januari-November ada 39 kasus.

Dari data Polri lagi ada 7 Polda dengan penindakan kasus curanmor motor tertinggi.

Polda Jabar 2.255 kasus, Sumut ada 2.197 kasus, Jawa Timur ada 1.406 kasus, Riau ada 928 kasus, Polda Metro Jaya 748 kasus, Papua ada 763 kasus, dan Polda Lampung 572 kasus.

Bang Napi pernah bilang kejahatan terjadi karena ada kesempatan.

Putra menganggap banyak kasus pencurian motor diarahkan kesalahannya ke pemilik motor.

Pemilik motor parkir sembarangan yang susah untuk dipantau.

Kesalahan lain pemilik motor teledor karena motor enggak dilengkapi kunci ganda.

Padahal, motor yang dicuri sekuritasnya tidak berubah-ubah meski jadi incaran maling.  

Dari banyak kasus yang ditangani kepolisian dan pengakuan pelaku motor yang diincar yang masih menggunakan kunci starter model lama.

Motor masih menggunakan anak kunci untuk menyalakan mesin.

Kecepatan pelaku membawa kabur motor maksimal 10 detik.

Salah satu pelaku curanmor yang beraksi di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta motor yang masih pakai anak kunci jadi incaran utama.

Modal kunci T lubang kunci dibobol.

Motor-motor yang menggunakan model kunci keyless mempersulit aksi pencurian.

Menurut Putra korban pencurian roda dua tetap akan beli motor setelah motor dicuri.

Motor bukan cuma alat transportasi.

Tapi, motor sudah jadi alat untuk mencari nafkah.

Apakah pabrikan juga ikut bertanggung jawab karena masih banyak motor yang belum menggunakan sistem keamanan yang mempersulit pencurian?

Faktanya modifikasi kunci kontak jadi model keyless minimal pemilik motor keluar duit Rp 1 jutaan.

Seandainya semua motor yang diproduksi menggunakan sistem keyless dipastikan harga motor akan bertambah.

Beban harga dengan fitur kunci keyless pasti dibebankan ke konsumen.

Tapi, prinsipnya pelayanan konsumen lebih utama dibanding segalanya.

Pemilik motor akan bahagia kalau motornya rendah resiko dari tindak pencurian.

Dan tugas Polisi mencegah tindak kejahatan, bukan terus-menerus menindak kriminalitas.

Sebelum orang melakukan tindak kejahatan bisa dicegah dengan sistem keamanan yang maksimal.

Editor : Niko Fiandri

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa