Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Enggak Baik Purging Mesin Diesel Terlalu Sering, Ada Potensi Kerusakan

Radityo Herdianto - Kamis, 12 Januari 2023 | 10:00 WIB
Servis dan purging Toyota Fortuner diesel
Abdul Aziz Masindo/Otoseken.id
Servis dan purging Toyota Fortuner diesel

GridOto.com - Enggak baik purging mesin diesel terlalu sering, ada potensi kerusakan.

Metode purging mesin diesel digunakan untuk membersihkan ruang bakar dari deposit karbon.

Sehingga purging bisa dikatakan sebagai perawatan berkala mesin diesel.

Menurut Rastomo Yudho Hermawan dari bengkel spesialis Mizu Autocare, Pondok Aren, Tangerang Selatan, purging mesin diesel idealnya dilakukan setiap 20.000 km.

"Dua kali ganti oli mesin, sekali purging sudah cukup," ujar Rastomo.

Alat yang Digunakan untuk Metode Purging Mesin Diesel
Radityo Herdianto / GridOto.com
Alat yang Digunakan untuk Metode Purging Mesin Diesel

Baca Juga: Bersihkan Ruang Bakar, Setiap Segini Purging Mesin Diesel Diperlukan 

"Mengingat kualitas bahan bakar diesel di Indonesia masih banyak yang kurang baik, penting untuk jaga kebersihan ruang bakar," terangnya.

Hanya saja Rastomo menghimbau untuk tidak melakukan purging terlalu sering.

Seperti setiap 10.000 km atau 5.000 km sekali.

"Purging mesin terlalu sering malah memiliki potensi kerusakan pada mesin," ungkap Rastomo.

Ia menilai cairan injector cleaner yang digunakan dalam metode purging memiliki sifat yang korosif.

Fungsi utamanya untuk merontokkan endapan dan deposit dari bahan bakar dan residu pembakaran.

Meski pakai double filter solar dan saluran bahan bakar baru dipurging, dalam waktu kurang dari 5 menit cairan purging berubah keruh
Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Meski pakai double filter solar dan saluran bahan bakar baru dipurging, dalam waktu kurang dari 5 menit cairan purging berubah keruh

Baca Juga: Perawatan Mudah Mobil Mesin Diesel, Cukup Perhatikan Dua Bagian Ini

"Kalau tidak ada deposit atau endapan, cairan ini mengalami kontak dengan material saluran pembakaran mesin," jelas Rastomo.

"Sifatnya korosif akan bereaksi dengan material logam seperti fuel line atau plastik dan karet di injektor," terusnya.

"Reaksi kimia ini bisa memicu korosi saluran pembakaran mesin," lanjutnya.

Editor : Dwi Wahyu R.

Perawatan Sistem Penggerak Motor Listrik, Minim Bukan Berarti Dicuekin

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa