Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ini Efeknya Kalau Motor Pakai Bensin Dengan Oktan Lebih Rendah Dari Anjuran

Isal - Kamis, 31 Maret 2022 | 11:40 WIB
Pastikan pakai bensin yang sesuai dengan spesifikasi mesin motor kalian
Eka/OtoRace.id
Pastikan pakai bensin yang sesuai dengan spesifikasi mesin motor kalian

GridOto.com - Belakangan ini sedang ramai diberitakan mengenai harga Pertamax yang akan naik jadi Rp 16.000 per liter.

Wancana kenaikan harga Pertamax itu bahkan sudah disetujui Komisi VI DPR RI yang mengizinkan pemerintah melalui Pertamina untuk melakukan penyesuaian harga pada bahan bakar subsidi dan non subsidi.

Seperti kita ketahui, sebagian besar motor baru saat ini punya rasio kompresi mesin yang tinggi.

Semakin tinggi rasio kompresi mesin tentu membutuhkan bensin yang memiliki oktan lebih tinggi juga.

Baca Juga: Konsumsi Bensin Suzuki Gixxer 250 SF Irit Banget, CBR250RR Lewat! Ini Rahasianya

Namun, karena bensin dengan oktan tinggi semakin mahal, apakah aman pakai bensin dengan oktan lebih rendah dari anjuran pabrikan?

"Beberapa temuan di bengkel, pakai bahan bakar yang oktannya lebih rendah dari rasio kompresi mesin bikin tarikan mesin motor lebih berat," Samsudin selaku Service Advisor AHASS Murni Putramas kepada GridOto pada Rabu (30/03).

Menurut Samsudin, teknologi mesin motor Honda saat ini sudah bisa mengakomodir pemakaian bensin dengan oktan yang lebih rendah dari rasio kompresi mesin.

"Cuma efeknya tarikan motor jadi lebih berat dan ruang bakar jadi cepat kotor," jelas Samsudin.

Baca Juga: Konsumsi Bensin Yamaha Fazzio Hybrid Beneran Irit? Ini Hasil Test Harian

Aji Handoko, Manager Techincal & Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) juga mengatakan hal yang sama.

Aji mencontohkan pada Yamaha Fazzio yang punya rasio kompresi mesin 11:1.

Test Ride Yamaha Fazzio Hybrid
F.Yosi/Otomotifnet
Test Ride Yamaha Fazzio Hybrid

"Sebenarnya bisa saja Yamaha Fazzio diisi bensin dengan oktan di bawah 92, contohnya pakai bahan bakar oktan 90," sahut Aji Handoko kepada Gridoto.

Namun ada efek jangka panjang yang harus diwaspadai oleh bikers.

"Cuma ada risikonya, yaitu penumpukan kerak karbon atau kotoran di ruang bakar jadi lebih besar sebab ada perbedaan zat aditif antara bensin oktan 90 dengan oktan 92," jelas Aji.

Lantas, bagaimana dengan Suzuki GSX-R150 yang punya rasio kompresi 11,5:1?

ternyata harga motor bekas Suzuki GSX-R150 gak sampai Rp 20 jutaan.
Okkie/Gridoto.com
ternyata harga motor bekas Suzuki GSX-R150 gak sampai Rp 20 jutaan.

Baca Juga: Hebat! Mesin Lebih Gede Lari Lebih Kencang, Konsumsi Bensin Honda Vario 160 Masih Tembus Segini

"Menurut berbagai informasi dari teman-teman di lapangan, angka perbandingan rasio kompresi mesin dengan oktan itu tidak saklek harus diikuti," jelas Victor Assani, 2W Service Manager PT Suzuki Indomobil Sales.

"Misalnya kami justru merasa lebih enak menggunakan bensin RON 92 atau Pertamax, kendati kompresi motor kami (Suzuki GSX-R150) di atas 11:1. Karena kalau memakai yang 98 malah mesin cepat panas dan menggelitik, itu informasi di lapangan," tambahnya.

Meskipun masih bisa "minum" oktan lebih rendah, Victor tetap menyarankan untuk pakai bahan bakar sesuai dengan spesifikasi mesin.

"Kami tetap menganjurkan untuk menggunakan BBM sesuai dengan standar pabrikan," tutupnya.

Kerak di permukaan piston
Isal/GridOto.com
Kerak di permukaan piston

Baca Juga: Kabar Gembira, Adik Suzuki GSX-R150 di Eropa Berubah, Indonesia Menyusul?

Jadi, teknologi mesin motor sekarang sebenarnya bisa menyesuaikan dengan oktan bensin yang digunakan.

Namun, bikers atau pemilik harus waspada terhadap penumpukan kotoran atau kerak di ruang bakar.

Jika kalian memaksakan pakai bensin dengan oktan yang kelewat rendah dari anjuran pabrikan, malah bisa menimbulkan gejala knocking yang bisa bikin mesin cepat panas dan piston bisa bolong.

Makanya, ikuti saja anjuran pabrikan soal bensin yang cocok untuk motor kalian Sob.

Setiap Berapa Lama Ganti Air Radiator Mobil? Begini Jawaban Bengkel

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa