Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Produsen Bocorkan Kesalahan Fatal yang Pengaruhi Usia Pakai Helm, Yakin Aman Bertahun-tahun?

Harun Rasyid - Senin, 1 Februari 2021 | 20:50 WIB
Ilustrasi helm yang mempunyai batas usia pemakaian
Vedhit/GridOto.com
Ilustrasi helm yang mempunyai batas usia pemakaian

GridOto.com - Helm jadi perangkat keselamatan yang wajib digunakan para pemotor saat berkendara.

Karena itu, helm biasanya digunakan pemotor dalam waktu yang cukup lama hingga bertahun-tahun.

Namun, ada batas usia pemakaian pada helm yang perlu diketahui para pemotor.

"Helm itu wajib diganti jika pengendara mengalami kecelakaan seperti jatuh dari motor," buka Johanes Cokrodiharjo, Technical Director NHK Indonesia saat konferensi pers virtual, Senin (1/2/2021).

Baca Juga: NHK Rilis Helm Baru, Memberi Ragam Fitur Layaknya Helm Rp 3 Jutaan, Penasaran Sama Harganya?

Menurutnya, rusaknya batok helm yang jatuh atau sehabis terkena insiden dapat dibuktikan jika kondisinya tanpa polesan cat.

"Setiap batok helm yang masih polos tanpa cat (naked) yang jatuh pasti ada dampaknya. Misalnya helm jatuh, sedikit demi sedikit akan ada kerusakan mulai retak hingga pecah. Tapi karena tertutup cat tidak kelihatan," ucap Johanes.

Ilustrasi batok helm rusak
Youtube/Hydraulic Press Channel
Ilustrasi batok helm rusak


Ia mengatakan, helm milik pengendara yang tak pernah kecelakaan memiliki batas usia pemakaian karena sejumlah faktor.

"Efek helm yang sering terjemur terik matahari kandungan materialnya akan melemah, baik yang terbuat dari plastik atau fiber pasti akan getas. Seharusnya helm dengan kebiasaan pemiliknya yang seperti ini, dalam jangka 6 bulan sampai 1 tahun sudah harus ganti," sebut Johanes.

Baca Juga: Pakai Ini Saat Riding di Musim Hujan, Di Amerika Lebih Wajib Dari Helm!

Selian itu, rusaknya batok helm yang sering terjemur sinar Ultra Violet (UV), tidak terjadi secara langsung atau tiba-tiba.

"Getasnya material utama helm terjadi perlahan dan berkurang 0,2 persen setiap waktunya jika semakin sering terjemur sinar UV," sambung Johanes.

Ilustrasi bagian dalam helm
Harun/GridOto.com
Ilustrasi bagian dalam helm


Ia menyebut, berbagai kesalahan pemotor dinilai dapat mengurangi kekuatan struktur bagian dalam helm yang harganya mahal sekalipun.

"Saat membongkar atau mencuci helm, jangan menekan terlalu keras busanya agar tidak rusak atau kopong styrofoam-nya. Selain styrofoam, busa atau padding yang sudah kempes atau kendor juga perlu diganti agar kepala pengendara aman saat kecelakaan. Ini terjadi untuk helm harga Rp 500 ribu ke atas hingga helm premium," tutup Johanes.

Baca Juga: Deretan Helm Pembalap MotoGP 2021, Siapa yang Pakai Merek dari Indonesia?

 

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa