Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kenalin Nih Dua Generasi Honda Juno, Skuter Pabrikan Berlogo Sayap yang Dianggap Gagal

Ruditya Yogi Wardana - Kamis, 12 November 2020 | 08:25 WIB
Dua generasi skuter buatan pabrikan sayap bernama Honda Juno.
motorscooterguide.net
Dua generasi skuter buatan pabrikan sayap bernama Honda Juno.

GridOto.com - Bicara soal skuter bikinan Honda, mungkin di pikiran sobat langsung muncul nama Vario, BeAT, PCX dan seterusnya.

Mengingat beberapa model skuter buatan pabrikan berlogo sayap ini cukup banyak ditemui di jalanan Indonesia.

Tapi siapa sangka, sebelum munculnya Vario, BeAT, PCX dan model lainnya, Honda diketahui sudah pernah membuat dua generasi skuter beberapa dekade sebelumnya.

Nah, kali ini sobat perlu kenalan dulu dengan dua generasi skuter buatan pabrikan Jepang ini yang diberi nama Honda Juno.

Baca Juga: Dianggap Gagal, Ini Nih Skutik Buyutnya PCX, Namanya Honda Juno

Untuk Honda Juno generasi pertama diproduksi mulai tahun 1954 dan didesain mirip seperti Vespa tipe lawas.

Tapi yang membedakannya dengan Vespa pada zaman itu yakni bodinya dibuat bongsor dengan bagian dek yang enggak rata.

Honda Juno generasi pertama.
world.honda.com
Honda Juno generasi pertama.

Lalu di bagian depannya dipasang windshield dengan ukuran yang cukup besar.

Walau dibuat di era 50-an, Honda Juno ternyata sudah dibekali dengan electric starter lho.

Jadi sobat enggak perlu capek-capek mengengkol untuk menyalakan skuter Honda ini.

Baca Juga: All New Scoopy Resmi Dirilis, Tengok Lagi Sejarah Honda Scoopy di Indonesia Ternyata Sudah 5 Generasi Lho

Sedikit informasi, Honda Juno generasi pertama hadir dalam tiga varian, yakni tipe K, KA dan KB.

Honda Juno tipe K dibekali dapur pacu yang cukup besar, yakni mesin 4-tak satu silinder berkapasitas 189 cc bertenaga 7,5 dk.

Sementara untuk tipe KA dan KB dibekali mesin 4-tak satu silinder 220 cc yang mampu menghasilkan tenaga 9 dk.

Sayangnya, punya mesin yang cukup besar dengan bodi bongsor enggak bikin Honda Juno generasi pertama bertahan lama di pasaran.

Honda Juno generasi pertama.
www.honda-montesa.es
Honda Juno generasi pertama.

Baca Juga: Mangkrak Puluhan Tahun Sampai Karatan, Honda Super Cub Jadi Mulus Kayak Baru dari Dealer Setelah Direstorasi

Bahkan mantan Wakil Presiden Eksekutif Honda, Kihachiro Kawashima menyebut Honda Juno sebagai kegagalan yang luar biasa.

Bodi berbahan FRP (Fibre-Reinforced Plastic) pada skutik lawas pabrikan berlogo sayap ini justru membuat bobotnya menjadi semakin berat.

Mesinnya juga dianggap gampang panas dan harganya dinilai terlalu mahal.

Enggak heran kalau skuter Honda generasi pertama ini berhenti diproduksi pada 1955 dengan 5.856 unit terjual.

Kegagalan Honda Juno generasi pertama belum menyurutkan pendiri pabrikan berlogo sayap, Soichiro Honda untuk membuat motor skuter lagi.

Dengan begitu muncullah Honda Juno generasi kedua yang mulai diproduksi pada 1961 silam dan hadir dalam dua varian, yakni tipe M80 serta M85.

Honda Juno generasi kedua punya banyak ubahan yang membuatnya tampak berbeda dengan pendahulunya.

Garis desainnya terlihat lebih mirip seperti seri Cub yang sukses di pasaran pada masa itu.

Honda Juno generasi kedua.
Bonhams.com
Honda Juno generasi kedua.

Baca Juga: Honda GL125 Sudah Jadi Legenda di Indonesia, Tapi di Negara Ini Masih Dijual dengan Tampilan Gagah Ala Motor Trail

Lalu bagian windshield juga absen pada Honda Juno generasi kedua.

Urusan dapur pacu, untuk Honda Juno tipe M80 memakai mesin 4-tak boxer dua silinder 125 cc bertenaga 11 dk.

Sedangkan untuk tipe M85 menggunakan mesin 4-tak boxer dua silinder 170 cc dengan tenaga 12 dk.

Honda Juno generasi kedua.
Bonhams.com
Honda Juno generasi kedua.

Seperti mengalami deja vu, Honda Juno generasi kedua justru tetap tidak sukses di pasaran.

Selama masa produksinya dari 1961 hingga 1963, skuter buatan Honda ini hanya terjual sebanyak 5.880 unit saja.

Editor : Hendra
Sumber : Motorscooterguide.net,scooternova.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa