Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Dijamin Enggak Nyangka, Ini Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Semarang Selama Libur Panjang Oktober 2020

Ditta Aditya Pratama - Minggu, 1 November 2020 | 22:03 WIB
Gerbang Tol Kalikangkung Semarang
Rahdyan Trijoko Pamungkas / Tribun Jateng
Gerbang Tol Kalikangkung Semarang

GridOto.com - Liburan panjang Maulid Nabi Muhammad SAW di akhir Oktober 2020 tentu dibarengi dengan peningkatan jumlah kendaraan di Kota Semarang.

Peningkatan jumlah kendaraan ini berasal dari pemudik hingga dari wisatawan lokal maupun luar kota.

Namun ternyata peningkatan jumlah kendaraan di Kota Semarang bisa dibilang tidak terlalu signifikan.

Plt. Kasatlantas Polrestabes Semarang Kompol Samsu Wirman mengatakan kepadatan arus lalu lintas selama libur panjang hanya terjadi di Jalan tol.

Baca Juga: Mobil PJR 'Rontok' Dihantam Truk di Tol Jakarta-Merak, Sopir Truk Langsung Kabur, Ini Kronologi Kejadiannya

Namun untuk ruas jalan Semarang masih terpantau landai, tidak terjadi antrean maupaun kemacetan di ruas jalan Semarang.

Lalu angka kecelakaan biasanya meningkat seiring dengan kenaikan jumlah kendaraan yang melintas, namun berbeda dengan Kota Semarang.

"Kecelakaan lalu lintas di Kota Semarang selama libur panjang nihil," tukasnya.

Terkait arus balik sejak Sabtu (31/10/2020), ia mengatakan arus kendaraan yang akan keluar Kota Semarang sudah terjadi peningkatan dibandingkan hari sebelumnya.

Baca Juga: Jasamarga Metropolitan Tollroad Lanjutkan Pekerjaan Pemeliharaan dan Rekonstruksi Jalan Tol Jagorawi, Ini Titiknya

Hal ini terlihat peningkatan arus kendaraan di gerbang tol Kalikangkung menuju arah Jakarta terjadi mulai pukul 10.00 hingga 12.00.

"Kalau data dari Gerbang tol Kalikangkung jumlah kendaraan pada Sabtu (30/10) mencapai 16 ribu yang keluar menuju arah narat. Namun saat ini terjadi lonjakan 27 ribu kendaraan yang menuju arah barat. Peningkatannya sekitar 10 ribu kendaraan," jelasnya, Minggu (1/11/2020).

Nah ngomongin soal kecelakaan lalu lintas, salah satu penyebabnya di zaman sekarang banyak yang dipicu oleh penggunaan ponsel saat berkendara.

Menurut Jusri Pulubuhu Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), banyak orang yang sengaja bermain ponsel saat berkendara dan tidak perduli dengan risikonya.

Baca Juga: Street Manners: Nyalakan Lampu Hazard saat Lewat Terowongan, Itu Mitos atau Fakta?

"Mengemudi sambil bermain ponsel itu lebih berbahaya jika dibandingkan dengan pengaruh alkohol," ujar Jusri saat dihubungi GridOto.com beberapa waktu lalu.

Pasalnya, ketika mengoperasikan ponsel pengemudi tidak lagi memperhatikan jalan serta pengguna jalan di sekitarnya.

Jusri pun mengatakan kalau ada sebuah penelitian bahwa bahaya bermain HP saat berkendara adalah empat kali lipat lebih besar daripada orang yang sedang dalam pengaruh alkohol (dosis 2 botol bir).

Selain itu, berkendara sambil mengoperasin ponsel ternyata juga sama saja dengan mengemudi sambil mata ditutup.

Baca Juga: Street Manners: Bisa Membahayakan, Bikers Baiknya Hindari Pengendara Sepeda

Bisa dibayangkan betapa berbahayanya mengoperasikan ponsel saat mengemudi ya sob.

Untuk itu, Jusri menyarakan jika ingin mengoperasikan ponsel lebih baik dalam posisi yang aman.

"Posisi aman di sini artinya harus mencari tempat untuk berhenti seperti di tempat parkir rest area jika di dalam tol," tutur Jusri.

Yang terpenting hentikan kebiasaan bermain ponsel saat berkendara, karena nyawa jadi taruhannya!

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa