GridOto.com - Mazda itu identik dengan mesin rotary.
Ini karena Mazda merupakan pabrikan pertama di dunia yang membuat mobil produksi massal dengan mesin rotary dual-rotor.
Mobil mesin rotary pertama mereka adalah Mazda Cosmo Sport 110S.
Mazda Cosmo Sport 110S juga sekaligus menjadi mobil sport pertama mereka.
Mazda Cosmo Sport 110S diperkenalkan pertama kali di Tokyo Motor Show 1964.
(Baca Juga: Mazda R360 Coupe, Fakta Unik Mobil Pertama Mazda yang Kiyut Bingit)
Namun, Mazda Cosmo Sport 110S baru resmi dirilis ke publik pada 30 Mei 1967.
Ini karena Mazda melakukan proses test drive yang mencapai 700.000 km.
Pengetesan difokuskan pada daya tahan dan kualitas mesin rotary serta kemampuan bekerja di kecepatan tinggi.
Mazda Cosmo Sport 110S menggunakan mesin rotary dual-rotor Type 10A.
Masing-masing rotor berkapasitas 491 cc sehingga total kapasitas mesin Mazda Cosmo Sport 110S mencapai 982 cc.
(Baca Juga: Ternyata Begini Asal Mula dan Arti Nama Mazda, Yang Belum Tahu Masuk)
Mazda Cosmo Sport 110S ini mampu menghasilkan tenaga 110 dk/7.000 rpm dan torsi puncak 130 Nm/3.500 rpm.
Kecepatan maksimum Mazda Cosmo Sport 110S adalah 185 km/jam dan mampu berakselerasi 0-400 m dalam waktu 16,3 detik.
Mazda Cosmo Sport 110S ini mendapat respons bagus, tapi ia tidak diproduksi dalam jumlah banyak.
Mazda cuma menjual 30 unit Mazda Cosmo Sport 110S setiap bulannya.
Makanya jumlah Mazda Cosmo Sport 110S cuma ada sekitar 1.167 unit di seluruh dunia.
(Baca Juga: Pabrikan Mobil Ini Baru Ultah Ke-100, Kok Produk Pertamanya Motor?)
Selama 5 tahun dijual (1967-1972), ada dua jenis Mazda Cosmos 110S, yaitu Seri I dan Seri II.
Perbedaan utama pada mesin yang dipakai, Seri I pakai mesin Type 10A 0810 bertenaga 110 dk dan Type 10A 0813 bertenaga 130 dk.
Sebagai sports car, Mazda Cosmo Sport 110S juga diturunkan di arena balap oleh Mazda, walau cuma satu kali saja.
Ada dua Mazda Cosmo Sport 110S yang berlaga 84-hour Marathon de la Route di Sirkuit Nürburgring, Jerman pada 1968.
Sayangnya cuma satu yang berhasil finish di posisi ke-4 dalam balap ketahanan tersebut.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR