GridOto.com - Pabrikan motor asal Austria, KTM, adalah yang terkuat di Reli Dakar selama 2 dekade terakhir.
Sejak tahun 2001, KTM tak sekalipun absen memenangkan kelas motor Reli Dakar sampai tahun 2019 lalu.
Tapi, Reli Dakar kali ini bisa jadi tantangan besar buat KTM, terutama karena lokasi barunya di Arab Saudi.
"Reli Dakar di Arab Saudi bisa sedikit jadi masalah buat kami, karena tidak seperti Amerika Selatan, kau tidak bisa selalu berkendara bersama tim. Pekan kedua ada stage ke Yaman dan dekat Abu Dhabi. Rutenya pendek hanya 200 km," kata Heinz Kinigadner, petinggi KTM, dilansir GridOto.com dari Speedweek.com.
(Baca Juga: Bosan Tak Ada Balapan, Marc Marquez Bikin Aksi Prank yang Bikin Jantungan)
Lokasi baru di Arab disebut sangat sulit ditebak, yang membuat balapannya juga akan sulit ditebak.
Ancaman dari pabrikan lain juga bisa jadi masalah buat KTM, terutama Honda yang juga mulai jor-joran untuk bisa bersinar lagi di Reli Dakar.
"Di Honda, Joan Barreda adalah pesain utama. Dia cepat. Tapi dia juga tidak sendiri di Honda. Ada Ricky Brabec yang sudah melalui 4 Reli Dakar, Kevin Benavides dan Concalves juga bisa," sambungnya.
"Di Yamaha, Adrien van Beveren juga bisa menang Dakar. Dia juga adalah adik ipar pembalap KTM, Sam Sunderland, yang menang Reli Dakar 2017, mereka latihan bersama," sambungnya.
Tapi, KTM tidak ragu ingin memenangkan gelar ke-19-nya tahun 2020, bahkan nambah lagi yang ke-20 tahun berikutnya lagi.
"Kami akan membuatny menjadi 20 kemenangan berturut-turut. Tidak seperti Valentino Rossi atau Sebastien Loeb, yang tidak bisa mencapai 10 gelar," tegasnya.
Di Reli Dakar 2020, KTM digawangi oleh Toby Price, juara tahun lalu, yang total sudah punya 2 gelar.
Lalu ada Matthias Walkner yang memenangkan tahun 2018, Sam Sunderland yang menang tahun 2017, lalu ada juga Luciano Benavides.
| Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
| Sumber | : | speedweek.com |
KOMENTAR