Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Blak-blakan Michael Sofyan: Gengsi Tinggi Bagi Penghobi, Jadi Alasan Hobby Motor Pilih Impor Motor Bergaya Unik

Muhammad Rizqi Pradana - Senin, 23 Desember 2019 | 21:50 WIB
Michael Sofyan, empunya Hobby Motor, duduk di atas motor listrik loka SOIB garapan sendiri.
Harun Rasyid/GridOto.com
Michael Sofyan, empunya Hobby Motor, duduk di atas motor listrik loka SOIB garapan sendiri.

GridOto.com - Meskipun sudah banyak APM yang membawa ragam produknya ke Indonesia, tidak semuanya dihadirkan ke dalam negeri.

Nah, celah itulah yang dijadikan peluang usaha oleh para pelaku importir umum (IU).

Salah satunya adalah Hobby Motor, spesialis motor hobi dan motor besar yang bermarkas di Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan.

“Jadi apa yang mereka tidak impor, apa yang mereka tidak produksi, apa yang mereka tidak launching di sini, kami bisa impor sendiri,” buka sang empunya Hobby Motor, Michael Sofyan Saat ditemui GridOto.com, Senin (23/12/2019).

(Baca Juga: Blak-Blakan Isao Sekiguchi : Standar Sama Antar Merek Memudahkan Pengembangan Infrastruktur)

Karena itu juga yang membuat Michael lebih memilih untuk mengimpor motor-motor yang dinilai unik.

Seperti Honda Monkey berkubikasi 50 cc, motor ‘tempur’ bersespan asal Rusia dengan merek Ural, dan yang paling baru adalah Zero Engineering, motor custom asal Jepang.

"Untuk motor CBU di Asia kami hanya jual yang asli Jepang atau JDM, karena bagi penghobi punya motor Japan domestic Market ini tingkatan pride atau gengsinya paling tinggi dibanding motor merek Jepang tapi dirakit di Thailand seperti Honda Monkey 125 yang baru. Jadi kami khusus jual motor JDM saja buat yang merek Jepang," tambahnya kepada GridOto.com.

Pilihan tersebut rasanya tepat, karena semenjak mulai berbisnis tahun 1997 silam, Hobby Motor kini menjadi salah satu IU spesialis motor CBU terlama yang masih bertahan.

(Baca Juga: Blak-blakan Iskandar Abubakar: Skala Prioritas Transportasi Berubah, Kendaraan Pribadi Jadi Apa?)

“Mungkin kami lah yang paling lama bertahan, dari mulai jualan di garasi rumah di Bintaro, 2000 kami bikin PT legal sampai 2004 kami bikin showroom di Arteri pondok indah ini,” jelas Michael.

Beberapa motor JDM di dealer Hobby Motor
Harun
Beberapa motor JDM di dealer Hobby Motor

Tentunya ada banyak hal yang berubah selama 22 tahun berdirinya Hobby Motor, salah satu yang Michael temukan adalah tujuan orang membeli dari moge itu sendiri.

(Baca Juga: Blak-Blakan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya : Hukuman Pelanggar Odol Makin Serius)

“Sekarang motor besar itu bukan jadi identitas, bukan untuk menunjukkan bahwa ‘saya ini orang lebih,’ tapi lebih ke lifestyle,” tukas pria yang akrab disapa ‘Gin-Gin’ itu.

Hal kedua yang menurut Michael sudah berubah adalah respon kebanyakan orang terhadap moge.

“Dulu kalau ada moge lewat pasti langsung jadi tontonan, sekarang orang-orang sudah biasa lihat moge, jadi mau ada yang parkir di depan mata pun paling hanya ditoleh,” ungkapnya.

Hal ketiga yang Ia sebutkan adalah regulasi mengenai impor kendaraan yang diberlakukan oleh pemerintah.

“Regulasi impor sekarang makin ketat, terutama dibandingkan tahun 1997, dan makin diperketat lagi setelah pajak barang mewah naik tahun lalu,” katanya.

(Baca Juga: Blak-blakan Iskandar Abubakar: Pernah Dipanggil Pulang Menteri Saat Turing Naik Motor, Sekarang Pilih Bawa Mobil Saja)

Honda Monkey 50cc, salah satu motor CBU unik yang diimpor oleh Hobby Motor ke Indonesia.
Pradana/GridOto.com
Honda Monkey 50cc, salah satu motor CBU unik yang diimpor oleh Hobby Motor ke Indonesia.

Meskipun begitu, Ia mengatakan bahwa ada satu hal yang belum berubah selama 22 tahun terakhir, yaitu pembeli moge itu sendiri.

“Rata-rata masih orang dewasa dan mapan, mungkin yang anaknya sedang kuliah di luar negeri,” ujar Michael sambil tersenyum.

Ia beralasan bahwa orang-orang tersebut telah memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk memenuhi kebutuhan primer mereka.

“Mungkin income pasif-nya sudah kebanyakan, lalu untuk mengisi kegiatan, dia beli lah moge,” tutupnya sambil tertawa.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa