Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ini Dia Mulyono, Driver Pertama di Gojek Yang Punya Kode Khusus!

Ilham Fariq M - Senin, 7 Januari 2019 | 19:16 WIB
Pengemudi ojek online Gojek pertama, Mulyono bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat menghadiri pelatihan safety riding, di AEON Mall Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur
TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Pengemudi ojek online Gojek pertama, Mulyono bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat menghadiri pelatihan safety riding, di AEON Mall Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur

GridOto.com- Nama Mulyono (52) mungkin bisa dikatakan masuk ke jajaran orang yang berkontribusi dalam sejarah berdirinya perusahaan transportasi online atau daring di Indonesia, Gojek.

Pria yang akrab disapa sebagai Pak Kumis ini merupakan mitra atau driver pertama ojek online dari Gojek.

Karena itulah Mulyono mendapatkan kode khusus dari Gojek yakni 'driver 001'.

Mulyono berkisah tentang dirinya yang dulu seorang ojek pangkalan atau opang di Jakarta Selatan hingga bergabung dengan Gojek di tahun 2010.

(Baca Juga : Gokil! Selama 2018 Gojek Dapat Uang Tip Capai Rp 105 Miliar)

"Berawal (masuk) GOJEK di Jalan Kerinci (dekat Pasar Mayestik), saya masuk Agustus 2010, (perusahaan) berawal dari garasi mobil. Kantornya masih berukuran 5x7 meter," cerita Mulyono di AEON Mall Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (6/1/2019).

Ia pun menambahkan jika dulu pemesanan Gojek belum menggunakan aplikasi macam sekarang ini.

Dulunya masih harus memakai perantara oleh seorang narahubung dari pihak Gojek kalau mau pesan.

"Itukan belum pakai aplikasi, by phone. Jadi kita ditelpon call center, ditawarkan orderan, mau ambil atau tidak. Jadi kalau mau diambil, dikirim alamatnya (pemesan). Jadi begitu awal mulanya," kenang Mulyono.

(Baca Juga : Sudah Menempuh 4 Miliar Km, Gojek: Setara Pulang Pergi ke Bulan)

Bahkan warna jaket atau seragam untuk mitra atau pengemudi ojek online Gojek dulunya berwarna abu-abu, enggak hijau seperti sekarang ini.

Bagi Mulyono profesinya enggak cuma meninggalkan kesan suka dan duka, tetapi dengan beralih menjadi ojek online Mulyono sanggup membantu perekonomian keluarganya.

"Dengan tarif Rp 4.000 per kilo (meter), wah luar biasa, sejahtera. Ya (penghasilan terbesar) di kisaran Rp 6 juta sampai Rp 7 juta," terang Mulyono.

Apalagi waktu itu aplikasi Gojek sangat populer di masyarakat dan belum ada kompetitor ojek online lainnya, pada bilangan 2012 hingga 2014.

(Baca Juga : Menhub Beri Peringatan Kepada Gojek dan Grab, Ada Apa Ini?)

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pun pernah memberikan Mulyono sebuah telepon genggam baru dari hasil profesinya ini.

Puncak kecintaan Mulyono terhadap perusahaan tempat ia berkarir saat ini adalah ketika menamai anak terakhirnya, dengan nama Nadiem Saputra.

Serupa dengan nama depan pendiri Gojek, Nadiem Makarim.

Ia berharap agar profesi sebagai ojek online memiliki regulasi yang jelas dari pemerintah, khususnya dari Kementerian Perhubungan.

(Baca Juga : Ini yang Dilakukan Gojek Agar Drivernya Bisa Sejahtera)

"Mudah-mudahan dengan dibuatnya regulasi, perusahaan (penyedia jasa ojek online) lebih memperhatikan mitra-mitranya. Tolonglah kami-kami ini dimanusiakan dalam segi hal apapun, tentang penghasilan, kenyamanan, dan sebagainya," tutup Mulyono.


Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kisah Mulyono Jadi 'Driver 001' Gojek: Diancam Golok Hingga Anak Diberi Nama Mirip Nadiem Makarim'

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa