Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Perilaku Konsumen Jadi Perhatian Honda Sebelum Jualan Motor Listrik

Muhammad Ermiel Zulfikar - Kamis, 13 Desember 2018 | 17:31 WIB
PCX electric diboyong setelah dari Tokyo Motor Show
Ivan Casagrande Momot
PCX electric diboyong setelah dari Tokyo Motor Show

GridOto.com - Tuntutan akan kendaraan ramah lingkungan, menjadikan motor listrik sebagai langkah selanjutnya dalam industri roda dua Tanah Air.

Salah satu pabrikan yang sudah berani adalah PT Astra Honda Motor (AHM), dengan PCX Electric-nya yang sudah diluncurkan di negara asalnya.

Sayangnya untuk bisa hadir di Indonesia, pabrikan asal Jepang itu menyebut masih ada banyak ganjalannya.

Thomas Wijaya, Direktur Marketing AHM mengungkapkan, selain regulasi, perilaku konsumen juga menjadi konsentrasi mereka sebelum benar-benar memasarkannya di Tanah Air.

(Baca Juga : Resmi Dijual Ini Spek Honda PCX Electric, Torsi PCX Bensin Gak Ada Apa-apanya!)

"Bagaimana perilaku konsumen kita di Indonesia itu habit-nya dalam pengendalian motor itu sejauh apa, dan apakah akan berubah atau akan disertifikasi seperti apa," ujar Thomas dalam acara Focus Group Discussion, Otomotif Group, Kompas Gramedia pada Rabu (12/12/2018).

"Contoh soal motor, suara mesin, suara knalpot, yang itu menjadi suatu adrenalin di dalam perilaku konsumen kami saat ini. Walaupun tidak menutup kemungkinan tren itu bisa saja berubah ke depannya," lanjutnya.

Thomas Wijaya, selaku Direktur Marketing AHM saat berada di dalam acara Focus Group Discussion, Otomotif Group, Kompas Gramedia pada Rabu (12/12/2018).
Rianto Prasetyo/GridOot.com
Thomas Wijaya, selaku Direktur Marketing AHM saat berada di dalam acara Focus Group Discussion, Otomotif Group, Kompas Gramedia pada Rabu (12/12/2018).

Thomas menambahkan, pihkanya saat ini masih memikirkan edukasi untuk konsumen soal motor listrik.

Mengingat karakter motor listrik itu nantinya akan jauh berbeda, jika dibandingkan motor berbahan bakar bensin biasa.

(Baca Juga : Kapan Honda PCX Electric Dijual di Indonesia?)

Ia juga memberikan contoh kasus motor listrik korsleting hingga terbakar di Singapura, yang mana hal itu terjadi karena over charging.

"Perawatan jelas berbeda, terutama soal keamanan dan keselamatannya, apalagi motor listrik punya baterai dengan tegangan tinggi," tutupnya.

Editor : Fendi

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa