Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Formula 1

Wah, Sebastian Vettel Dianggap Tidak Pantas Tempati Runner-up F1 2018

Fendi - Selasa, 4 Desember 2018 | 16:24 WIB
Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel usai kualifikasi GP F1 Abu Dhabi
mercedesamgf1.com
Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel usai kualifikasi GP F1 Abu Dhabi


GridOto.com – Mantan bos Formula 1, Bernie Ecclestone menganggap Sebastian Vettel tidak pantas menempati peringkat kedua (runner-up) klasemen akhir balap F1 2018.

Sebastian Vettel menempati peringkat kedua di bawah pembalap Mercedes Lewis Hamilton.

Bernie Ecclestone yakin itu karena Sebastian Vettel tidak mendapat dukungan yang cukup dari tim Ferrari.

Dikutip GridOto.com dari gpblog.com, Bernie Ecclestone juga mengemukakan hal lain.

(BACA JUGA: Menang di F1 Abu Dhabi, Lewis Hamilton Kalahkan Rekor Sebastian Vettel)

Bahwa meninggalnya mantan CEO Ferrari, Sergio Marchionne, menciptakan lebih banyak kekacauan ketika tim berjuang untuk menempatkan strategi yang benar.

Bernie bukan satu-satunya nama yang mengklaim Vettel tidak mendapatkan dukungan yang cukup selama musim 2018.

Tersingkir dari GP F1 Jerman akibat tergelincir, Sebastian Vettel tidak minta dikashiani
Twitter / @SkySportsF1
Tersingkir dari GP F1 Jerman akibat tergelincir, Sebastian Vettel tidak minta dikashiani

“Lewis pantas menjadi juara dunia, dan Sebastian adalah juara kedua yang tidak layak,” ucap Bernie Ecclestone kepada media Jerman, Auto Bild.

“Lewis luar biasa, tetapi juga mendapat dukungan total dari timnya. Anda tidak bisa mengatakan itu untuk Sebastian," sambungnya.

“Kesan saya adalah bahwa Ferrari ambruk setelah meninggalnya Sergio Marchionne,” ujarnya.

“Tidak memiliki tangan yang kuat, ada lebih banyak kekacauan daripada tindakan konstruktif,” ucap Bernie.

(BACA JUGA: Gagal Jadi Juara, Sebastian Vettel Sindir Performa Mobil Ferrari)

Bernie Ecclestone (kanan) ketika masih memegang kendali balap F1 di 2015, foto bersama Presiden FIA Jean Todt (kiri)
raconteur.net
Bernie Ecclestone (kanan) ketika masih memegang kendali balap F1 di 2015, foto bersama Presiden FIA Jean Todt (kiri)

“Tiba-tiba ada kesalahan aneh dalam strategi, dan dari luar ada kesan bahwa Ferrari melakukan lebih banyak untuk Kimi Raikkonen daripada untuk Sebastian. Dia adalah korban, bukan pelakunya," bebernya.

Pria berusia 88 tahun ini membandingkan ketika Ferrari mendominasi di balap F1 dengan Michael Schumacher juara dunia lima kali berturut-turut.

"Pada saat itu, Jean Todt (kini Presiden FIA) sepenuhnya di belakang Michael,” sebutnya.

“Jika seorang pembalap top tidak merasakan dukungan dari timnya, tingkat kesalahan meningkat karena kerusakan yang terjadi di kepalanya," pungkas Bernie Ecclestone.

Editor : Fendi
Sumber : gpblog.com

Usai MotoGP Prancis 2024, Bos Ducati Bingung Menentukan Pembalap Utama

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa